Sosial Media Menurut Pandangan Sosiolog

Psikologi

Sosial media telah menjadi bagian penting dari kehidupan manusia modern. Penggunaannya semakin luas dan intensif dalam beberapa tahun terakhir. Sosial media dapat memberikan banyak manfaat, seperti meningkatkan koneksi sosial, memperluas jaringan, dan memfasilitasi komunikasi dan kolaborasi dengan penggunaan media sosial di SosialInternet.

Namun, ada juga beberapa dampak negatif yang muncul dari penggunaan sosial media. Dalam artikel ini, kita akan membahas pandangan psikolog tentang sosial media dan dampaknya pada kesehatan mental.

Penggunaan Sosial Media dan Kesehatan Mental

Sosial media telah menjadi bagian penting dari kehidupan modern, terutama dalam menghubungkan orang-orang dari seluruh dunia. Namun, penggunaan sosial media yang berlebihan juga dapat berdampak pada kesehatan mental seseorang.

Berikut adalah kelebihan dan kekurangan penggunaan sosial media terhadap kesehatan mental.

Memperluas Jaringan Sosial

Salah satu kelebihan penggunaan sosial media adalah memperluas jaringan sosial. Sosial media dapat membantu seseorang untuk terhubung dengan teman-teman dan keluarga yang jauh, serta mengembangkan koneksi baru dengan orang-orang yang memiliki minat dan hobi yang sama.

Meningkatkan Keterampilan Komunikasi

Sosial media juga dapat membantu seseorang untuk meningkatkan keterampilan komunikasi mereka. Dalam mengirim pesan, berkomentar, atau berpartisipasi dalam diskusi online, seseorang akan belajar untuk mengartikulasikan pikiran mereka dengan lebih baik, dan juga belajar untuk mendengarkan dan memahami sudut pandang orang lain.

Lihat juga : 8 Manfaat Menonton Drakor Sebagai Terapi Psikologis

Menyediakan Sumber Informasi dan Dukungan

Sosial media dapat menjadi sumber informasi dan dukungan yang berharga bagi seseorang yang sedang mengalami masalah kesehatan mental atau kehidupan pribadi. Ada banyak kelompok dukungan online yang dapat memberikan dukungan emosional dan informasi yang berguna.

Sedangkan untuk kekurangannya bisa dilihat di bawah ini.

Menimbulkan Perasaan Negatif

Penggunaan sosial media dapat menimbulkan perasaan negatif seperti cemburu, tidak percaya diri, dan merasa tertekan ketika melihat postingan orang lain yang terkesan sempurna. Hal ini dapat mempengaruhi kepercayaan diri dan harga diri seseorang, dan pada akhirnya memicu depresi dan kecemasan.

Memperburuk Gangguan Kesehatan Mental

Penggunaan sosial media yang berlebihan juga dapat memperburuk gangguan kesehatan mental yang sudah ada. Misalnya, orang yang menderita gangguan kecemasan atau depresi dapat merasa lebih buruk setelah melihat postingan negatif atau berita yang menakutkan di media sosial.

Meningkatkan Risiko Adiksi

Sosial media dapat menyebabkan adiksi seperti gangguan kontrol impulsif dan kecanduan. Orang yang menggunakan sosial media terlalu banyak cenderung mengabaikan tanggung jawab atau aktivitas sehari-hari lainnya, dan dapat mengalami kesulitan untuk mengendalikan waktu yang dihabiskan di media sosial.

Pengaruh Sosial Media pada Hubungan Antar Individu

Sosial media telah mengubah cara kita berinteraksi dengan orang lain, termasuk dalam hubungan antar individu. Penggunaan sosial media dapat memiliki dampak positif atau negatif pada hubungan antar individu.

Berikut adalah kelebihan penggunaan sosial media dalam hubungan antar individu.

Meningkatkan Komunikasi

Penggunaan sosial media dapat meningkatkan komunikasi dalam hubungan antar individu. Melalui pesan atau panggilan video, seseorang dapat berbicara dengan pasangan atau teman yang jauh dari mereka. Ini dapat membantu menjaga hubungan tetap dekat dan erat, bahkan ketika jarak memisahkan mereka.

Menyediakan Cara yang Mudah untuk Berbagi Pengalaman

Sosial media juga menyediakan cara yang mudah untuk berbagi pengalaman dengan pasangan atau teman. Misalnya, seseorang dapat membagikan foto atau video tentang acara yang mereka hadiri, atau tentang kegiatan yang sedang mereka lakukan. Ini dapat membantu memperkuat ikatan dan membuat hubungan lebih dekat.

Memperluas Koneksi Sosial

Sosial media juga dapat membantu memperluas jaringan sosial seseorang, yang pada akhirnya dapat membantu mereka menemukan pasangan atau teman yang cocok. Melalui aplikasi kencan atau kelompok minat, seseorang dapat bertemu dengan orang yang memiliki minat dan nilai yang sama dengan mereka.

Sementara itu untuk kekurangannya adalah sebagai berikut.

Menimbulkan Konflik

Penggunaan sosial media dapat menimbulkan konflik dalam hubungan antar individu. Misalnya, seseorang dapat salah paham terhadap postingan atau komentar yang ditinggalkan pasangan atau teman mereka. Hal ini dapat menyebabkan perasaan cemburu atau kecurigaan yang tidak sehat, yang pada akhirnya dapat merusak hubungan.

Membandingkan Diri dengan Orang Lain

Sosial media juga dapat menyebabkan seseorang membandingkan diri mereka dengan orang lain, yang dapat merusak kepercayaan diri dan harga diri mereka. Misalnya, seseorang dapat merasa tidak cukup baik setelah melihat foto atau postingan orang lain yang terkesan sempurna.

Membuat Aktivitas Online lebih Penting daripada Hubungan Offline

Penggunaan sosial media yang berlebihan dapat membuat seseorang lebih tertarik pada aktivitas online daripada hubungan offline. Ini dapat mengakibatkan kurangnya interaksi interpersonal, yang pada akhirnya dapat merusak hubungan.

Sosial Media dan Kesehatan Jiwa

Sosial media telah menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari banyak orang di seluruh dunia. Saat ini, dengan penggunaan media sosial di SosialInternet dapat memberikan manfaat pada segala kelompok usia.

Meskipun sosial media dapat menjadi alat yang berguna untuk terhubung dengan orang lain dan mengakses informasi, namun penggunaannya yang berlebihan dapat mempengaruhi kesehatan jiwa seseorang.

Berikut adalah kelebihan dan kekurangan penggunaan sosial media pada kesehatan jiwa.

Kelebihan penggunaan sosial media pada kesehatan jiwa:

Memfasilitasi dukungan sosial

Sosial media dapat menjadi tempat yang baik untuk mencari dan memberikan dukungan sosial, terutama pada masa-masa sulit seperti mengalami perpisahan atau kehilangan seseorang.

Meningkatkan kesadaran diri

Melalui sosial media, individu dapat mengeksplorasi dan memahami diri mereka sendiri, serta mengakses sumber daya yang dapat membantu mereka meningkatkan kesehatan jiwa dan kesejahteraan secara keseluruhan.

Kekurangan penggunaan sosial media pada kesehatan jiwa:

Memicu perasaan kesepian dan isolasi

Meskipun dapat membantu terhubung dengan orang lain, sosial media juga dapat memicu perasaan kesepian dan isolasi, terutama jika individu merasa terasing dari kelompok atau tidak memiliki cukup koneksi sosial dalam kehidupan nyata mereka.

Memperburuk gangguan kesehatan mental

Bagi individu yang sudah mengalami gangguan kesehatan mental seperti depresi atau kecemasan, penggunaan sosial media yang berlebihan dapat memperburuk kondisi mereka.

Penggunaan media sosial di SosialInternet dapat memberikan manfaat pada seseorang. Sebagai pengguna sosial media, penting untuk memahami potensi dampaknya pada kesehatan mental dan hubungan interpersonal kita. Psikolog menyarankan untuk menggunakan sosial media secara bijak dan seimbang dengan waktu yang dihabiskan dalam hubungan interpersonal dan aktivitas lainnya.

Continue Reading

Musik Sebagai Terapi Mengatasi Stres Dan Depresi

Psikologi

Salah satu masalah kesehatan mental yang umum dijumpai dalam kehidupan bermasyarakat adalah stres dan depresi. Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh organisasi kesehatan dunia WHO, terdapat sedikitnya 300 juta orang di dunia ini yang menderita depresi.

Mengatasi stres dan depresi dapat dilakukan dengan berbagai cara. Salah satu jenis terapi mengatasi stres dan depresi yang bisa Anda lakukan sendiri dan menjadi rekomendasi untuk banyak orang adalah dengan menggunakan terapi mendengarkan musik.

Musik dinilai menjadi salah satu opsi yang menjanjikan sebagai terapi untuk mengatasi permasalahan kesehatan mental layaknya stres dan depresi. Anda dapat menemukan berbagai jenis musik serta lagu dengan mudah melalui Youtube downloader Mp3 online.

Bagaimana Musik Bekerja Dalam Mengatasi Stres Dan Depresi

Perlu Anda ketahui, saat Anda sedang mendengarkan musik, alunan lagu pada musik tersebut akan merangsang hormon endorphin dan dopamine dalam otak. Kedua hormon ini membantu dalam memperbaiki mental serta membantu dalam meningkatkan suasana hati seseorang.

Melihat hal tersebut, dapat dikatakan music menjadi alternatif terapi yang efektif dalam mengatasi masalah kesehatan mental. Terdapat beberapa cara di mana musik bekerja dalam upaya membantu mengurangi stres dan depresi seperti tertuang dalam ulasan berikut ini.

Mengurangi tingkat stres dan depresi

Tingkat stres seperti kortisol yang terbentuk dalam tubuh Anda dapat berkurang secara signifikan apabila Anda mendengarkan musik yang memiliki tempo lambat bernada tenang. Berbanding terbalik jika Anda mendengarkan lagu bertempo cepat yang malah akan meningkatkan kadar kortisol yang dapat menimbulkan stres.

Produksi hormon bahagia cenderung meningkat

Dengan mendengarkan musik, hormon bahagia, atau dikenal juga dengan istilah hormon endorphin dan dopamine akan bertambah. Endorfin sendiri membantu memperbaiki mental seseorang sedangkan dopamine membuat seseorang lebih bahagia dengan cara meningkatkan suasana hati.

Lihat juga : Tips Mengatasi Gangguan Kecemasan Sosial

Mampu mengalihkan perhatian dari masalah

Dengan mendengarkan musik, masalah yang sedang Anda hadapi dapat sedikit teralihkan. Dengan perhatian akan masalah yang sedikit teralihkan, Anda dapat sedikit merasakan ketenangan dan juga melupakan sejenak segala jenis masalah yang mendera.

Meningkatkan konsentrasi serta produktivitas

Konsentrasi dan juga produktivitas yang Anda miliki dapat meningkat secara signifikan. Konsentrasi dan produktivitas dapat meningkat apabila musik yang Anda pilih merupakan jenis musik instrumental atau jenis musik tanpa lirik. Hal ini dapat membuat Anda lebih fokus pada hal yang sedang Anda kerjakan serta meningkatkan kinerja Anda.

Meningkatkan kesehatan mental

Salah satu faktor yang membuat stres dan depresi dapat muncul disebabkan oleh kesehatan mental yang buruk. Mendengarkan musik mampu membuat suasana hati menjadi lebih baik dan mengurangi depresi. Kepercayaan diri juga akan meningkat serta mengurangi rasa kesepian yang melanda diri Anda.

Dengan melihat bagaimana cara musik bekerja menanggulangi rasa stres dan depresi seperti tersebut di atas, tak heran banyak orang memilih terapi mendengarkan musik. Apalagi mengunduh musik saat ini cukup mudah, cukup mengunduhnya dengan Youtube downloader Mp3 online.

Tips Menggunakan Musik Untuk Mengatasi Stres Dan Depresi

Untuk dapat memaksimalkan terapi menggunakan musik, Anda harus memahami tips yang diperlukan. Berikut ini ada beberapa tips mudah yang bisa Anda aplikasikan ketika menggunakan musik dalam mengatasi stres dan depresi yang sedang Anda alami.

Tentukan musik sesuai dengan selera dan kebutuhan Anda

Pemilihan musik yang tepat bisa menjadi hal yang krusial dalam terapi mengatasi stres dan depresi. Apalagi terdapat banyak genre musik yang ada saat ini. Usahakan Anda menentukan musik sesuai dengan suasana hati yang Anda rasakan saat itu misalnya Anda sedang merasa sedih, Anda dapat menggunakan jenis musik dengan lirik yang lebih menghibur.

Buat playlist berisi lagu yang mampu mengatasi stres dan depresi

Anda dapat membuat playlist musik yang berisikan lagu-lagu yang mampu meredam stres dan depresi pada diri Anda. Lagu-lagu dengan tempo lambat dan alunan musik yang tenang dapat menjadi rekomendasi lagu yang dapat Anda pilih.

Dengarkan musik secara teratur

Mendengarkan musik secara teratur, baik saat Anda sedang beraktivitas, bekerja maupun beristirahat dapat menetralisir rasa stres serta depresi yang mungkin Anda alami. Selain itu, mendengarkan musik juga mampu meningkatkan mood yang Anda miliki.

Coba memainkan alat musik sembari bernyanyi

Tidak hanya mendengarkan musik saja, Anda dapat mengatasi stres dan depresi dengan memainkan alat musik sembari bernyanyi. Selain dapat mengalihkan perhatian Anda dari masalah yang dihadapi, hal tersebut mampu membuat Anda lebih rileks dan santai.

Pilih lagu-lagu dengan pesan moral yang positif

Usahakan Anda memilih berbagai jenis lagu yang membawa pesan moral yang positif. Hal ini akan membantu Anda dalam menaikkan mood yang Anda miliki dan juga memberikan motivasi yang Anda butuhkan saat menghadapi sebuah masalah.

Gunakan musik sebagai teman dalam melakukan meditasi

Anda dapat menggunakan musik sebagai pengiring di kala Anda sedang melakukan meditasi. Musik dengan tempo lambat serta tanpa lirik dapat menjadi opsi musik yang dapat Anda gunakan untuk menimbulkan perasaan tenang dan meningkatkan fokus serta konsentrasi saat bermeditasi.

Fungsikan musik sebagai bagian dari terapi medis maupun psikologis

Perlu Anda ketahui, musik juga bisa menjadi salah satu bagian dari terapi medis maupun psikologis bagi Anda. Anda dapat mendiskusikan dengan dokter perihal bagaimana musik bekerja dalam proses penyembuhan akan kesehatan mental yang Anda alami.

Jangan ganti terapi medis dan psikologis dengan musik

Anda dapat menggabungkan musik dengan terapi medis dan psikologis sebagai metode penyembuhan kesehatan mental namun jangan memiliki pemikiran untuk menggantikannya. Anda dapat berkonsultasi dengan dokter mengenai penggunaan musik sebagai bagian dari terapi medis atau psikologis yang tengah Anda jalani.

Dengan memahami konsep penggunaan musik sebagai alternatif terapi dalam mengatasi stres dan depresi yang Anda hadapi, Anda dapat melakukan terapi ini secara personal. Secara tidak langsung ini menandakan jika musik sangat efektif untuk mengatasi masalah tersebut.

Bagi Anda yang ingin mencoba mengatasi masalah kesehatan mental, dapat mencoba mengunduh beberapa lagu dari Youtube downloader Mp3 online. Semoga dengan adanya musik mampu mengurangi stres dan depresi yang sedang Anda alami.

Continue Reading

8 Manfaat Menonton Drakor Sebagai Terapi Psikologis

Psikologi

Menonton drama Korea alias drakor sudah menjadi hiburan sehari-hari bagi banyak orang, termasuk Anda mungkin salah satunya. Banyak orang bahkan rela menghabiskan kuota film untuk sekadar download drama Korea dan menontonnya secara streaming.

Manfaat Nonton Drakor Bagi Psikologis

Di balik itu, ternyata nonton drama memiliki berbagai manfaat untuk kesehatan mental dan psikologi seseorang, lho. Beberapa terapis mental bahkan menggunakan drama ini untuk terapi mental para pasiennya. Lantas, apa sajakkah manfaat psikologis yang dapat diperoleh dengan drama Korea ini?

1. Mengurangi kecemasan

Saat sedang merasa cemas, Anda akan merasa gelisah dan sulit untuk berkonsentrasi. Rasa cemas akan membuat jantung berdebar lebih kencang, bahkan dapat membuat otot tubuh menjadi kaku dan tegang. Hal ini tentu saja akan membuat Anda merasa kurang nyaman.

Oleh karena itu, salah satu cara untuk mengatasi rasa cemas tersebut adalah dengan menggunakan cara relaksasi. Anda dapat menggunakan tontonan drama Korea yang juga dapat difungsikan sebagai hiburan. Beberapa studi bahkan telah membuktikan hal tersebut.

Tentunya, Anda dapat memilih drama favorit yang dapat membangun suasana hati. Dengan sejenak menikmati waktu menonton drama Korea, Anda telah membantu tubuh untuk dapat beristirahat agar kembali bersemangat untuk menjalani aktivitas selanjutnya.

2. Membangun rasa percaya diri

Anda merasa kurang yakin dan percaya diri saat berbicara di depan umum atau malah saat bertemu dengan orang baru? Cobalah menonton drama atau film yang tokoh atau karakternya memiliki masalah serupa dengan diri Anda.

Ketika melihat karakter tersebut sedang berjuang menangani masalah yang dialami, bahkan berhasil mengatasinya tentu secara tidak langsung Anda akan membayangkan diri Anda sedang melakukan hal serupa. Dengan demikian, rasa percaya diri akan muncul dan semakin bertambah.

Munculnya rasa percaya diri tidak hanya pada saat berbicara di depan umum namun juga berbagai kejadian lainnya. Jika sudah terbangun rasa percaya diri yang lebih tinggi, tentu akan berdampak positif pada perkembangan psikologis Anda.

Baca juga : Tips Mengatasi Gangguan Kecemasan Sosial

3. Meredakan stres

Manfaat selanjutnya ketika Anda download drama Korea dan menontonnya yakni dapat mengurangi kadar stres. Stres merupakan kondisi yang lazim dialami semua orang, namun jika sudah membuat Anda terganggu maka beristirahatlah sejenak dengan melakukan refreshing.

Menonton drama Korea umumnya menjadi salah satu bagian dari kegiatan refreshing tersebut. Hal ini dapat menjadi salah satu aktivitas yang akan dapat membuat suasana hati menjadi lebih baik serta meningkatkan perasaan positif.

Saat menonton sebuah tayangan hiburan, maka tubuh akan melepaskan hormon tubuh seperti endorphin dan dopamine. Keduanya akan membuat suasana hati menjadi lebih baik, serta akan membuat stres menjadi berkurang.

4. Melatih kontrol emosi

Tahukah Anda jika menonton drama Korea juga akan berpengaruh pada cara Anda mengontrol emosi. Pasalnya, ada berbagai adegan dalam drakor yang dapat mengekspresikan berbagai emosi seperti sedih, bahagia, dan sebagainya.

Karena hal inilah, Anda dapat merasakan langsung emosi yang sama dengan karakter yang ada di dalam drama. Berbagai ekspresi ini sudah pasti akan mendorong para penontonnya dalam memahami dan merasakan kondisi serupa, sekaligus membantu Anda mengendalikannya.

Kendati demikian, ada baiknya Anda mengimbangi emosi drama yang ditonton. Sebagai contoh, jika terus menerus menonton drama dengan emosi sedih, tentu juga akan berdampak buruk pada kesehatan Anda. Imbangilah dengan drama ber-genre komedi, petualangan, bahkan horror.

5. Menstimulasi kinerja otak

Saat menonton drama Korea, secara tidak langsung Anda akan terlatih untuk mengingat, termasuk mengingat nama karakter hingga plot atau alur ceritanya. Otak Anda juga akan bekerja untuk membayangkan adegan yang ada pada film tersebut.

Menurut studi terbaru, menonton drama yang mengandung ketegangan di dalamnya dapat memantik aktivitas yang lebih besar. Sebagai contoh, drama atau film yang ber-genre thriller, crime, petualangan, dan sebagainya. Genre ini dikenal menantang dengan cerita yang rumit sehingga membantu Anda untuk dapat berpikir lebih teliti.

Selain itu, otak juga dapat bekerja lebih baik dalam hal perencanaan, organisasi, mengatur waktu, bahkan perhatian. Menonton drama Korea juga dapat membantu dan merangsang kesadaran kognitif dan otak yang lebih sehat.

6. Membangun motivasi diri

Dengan download drama Korea dan menontonnya, tentu tidak hanya akan menambah pengetahuan dan wawasan, namun juga dapat memberi motivasi dan inspirasi. Sebagai contoh, buat Anda yang sedang menyaksikan drama Korea dengan alur cerita mengenai pencapaian hidup, tentu akan memotivasi Anda untuk dapat menjalankan hal serupa.

Hal ini tentu perlu dilihat kembali dari perspektif positif karena adegan-adegan dalam film juga dapat memberikan inspirasi bagi kehidupan. Pasalnya, alur dan tema drama Korea cenderung variatif sehingga mampu membuat Anda dapat berimajinasi, kreatif, hingga mampu membuat ide-ide baru.

7. Mengurangi masalah psikologis

Saat memiliki masalah kesehatan dan psikologis yang berlebihan, maka tubuh akan merasa tidak nyaman. Bahkan masalah ini akan membuat banyak orang menjalani perawatan medis yang lebih rumit. Untuk proses penyembuhan, menonton drama Korea bisa menjadi salah satu solusi.

Terdapat studi yang menyatakan bahwa menonton drama atau film sejatinya dapat membuat orang yang menjalankan perawatan medis menjadi tenang. Meski demikian, pastikan Anda memilih drama Korea yang menghibur sehingga tidak menambah beban pikiran,

8. Menyadari pentingnya kesehatan mental

Selain menghibur, drama Korea sejatinya juga dapat membantu Anda menjadi lebih sadar akan kesehatan mental. Terlebih, sudah banyak drama Korea yang mengangkat cerita dari berbagai masalah kesehatan mental dan bagaimana mengatasinya.

Kendati demikian, pastikan Anda tidak terlalu berlebihan saat menonton drama tersebut. Orang yang terlalu berlebihan menonton drama cenderung akan kecanduan, terobsesi, bahkan berakibat pada kesehatan fisik akibat kurang tidur.

Oleh karena itu, sangat penting bagi Anda membatasi diri saat menonton drama Korea supaya tidak mengganggu aktivitas sehari-hari. Misalnya dengan menontonnya saat waktu luang atau pada saat libur bekerja.

Itulah beberapa manfaat download drama Korea dan menontonnya. Bagaimanapun Anda menontonnya baik secara offline maupun streaming, ternyata manfaat drama Korea ini begitu besar. Tentu perlu diimbangi dengan pemilihan jenis dan tontonan yang sesuai. Nah, selamat menonton!

Continue Reading

Tips Mengatasi Gangguan Kecemasan Sosial

Psikologi

Kimballyoung.com – Rasa cemas merupakan respons normal terhadap sesuatu yang ditakuti atau dikhawatirkan. Namun, reaksi cemas yang berlebihan dan terus menerus patut diwaspadai karena sudah mengarah pada gangguan kesehatan mental. Kecemasan sosial misalnya yang perlu segera ditangani agar tidak semakin parah.

Kecemasan sosial biasanya membuat seseorang menghindari interaksi dengan orang lain. Hal tersebut tentu bisa berpengaruh pada kehidupan seseorang. Lantas, apa yang bisa dilakukan untuk mengatasi kecemasan sosial? Simak penjelasannya berikut.

Apa Itu Kecemasan Sosial?

Pengertian kecemasan sosial atau social anxiety disorder yaitu rasa takut dan cemas yang berlebihan saat berada di lingkungan sosial. Rasa takut akan penilaian buruk dari orang lain atau bahkan dianggap remeh di berbagai situasi sosial.

Seseorang yang mengidap kecemasan sosial takut jika dirinya tidak bisa bekerja sebaik orang lain. Gangguan kecemasan dapat membuat seseorang menjadi kesulitan untuk beraktivitas sosial. Misalnya aktivitas sederhana seperti bertemu orang baru, bercengkerama dengan orang lain atau berada di kumpulan orang banyak.

Hanya ada rasa takut dan cemas di dalam benak orang-orang dengan gangguan kecemasan ini. Ketakutan ekstrem terhadap hal-hal luar menjadi respons yang terus menerus muncul dari mereka yang mengidap kecemasan sosial.

Kecemasan yang terjadi bisa bervariasi pada setiap orang. Namun, kecemasan sosial secara umum berkaitan dengan beberapa hal berikut.

  • Takut mendapat penilaian buruk dan selalu merasa diawasi orang lain
  • Takut disinggung oleh orang lain
  • Takut dipermalukan atau dihina di depan banyak orang
  • Takut menjadi pusat perhatian
  • Takut yang berlebihan untuk berinteraksi dengan orang lain

Ketakutan dan kecemasan pada orang atau lingkungan baru mungkin dialami oleh semua orang. Pada sebagian orang tingkat kecemasan tersebut akan berkurang atau bahkan hilang seiring dengan berjalannya waktu dan bertambah usia.

Namun, berbeda halnya dengan orang-orang yang mengalami social anxiety disorder atau gangguan kecemasan sosial. Orang dengan gangguan kecemasan ini terus menerus merasa cemas berlebih dan sulit dihilangkan.

Gangguan kecemasan sosial akan menjadi kendala bagi mereka untuk menjalani kehidupan sehari-hari. Bagi orang yang mengidap kecemasan sosial cenderung menghindari aktivitas-aktivitas umum seperti bertelepon, mengikuti web binar, berkencan dan lain sebagainya.

Ciri-Ciri Orang Dengan Gangguan Kecemasan Sosial

Terkadang ada situasi sosial yang memang bisa membuat cemas, misalnya berkenalan dengan orang baru. Jika kecemasan yang timbul dalam level ekstrem, sudah beda lagi karena ini merupakan gangguan kecemasan.

Orang-orang yang mengidap kecemasan sosial akan merespons berbeda ketika berhadapan dengan situasi sosial, baik secara psikis maupun fisik. Secara psikis, tanda-tandanya dapat terlihat dari beberapa hal berikut.

  • Ketakutan yang berlebih akan mempermalukan diri sendiri di depan umum
  • Selalu fokus pada diri sendiri saat menghadapi situasi sosial
  • Merasa ragu untuk berbicara dengan orang lain karena malu
  • Merasa tidak nyaman ketika dilihat atau diperhatikan orang lain
  • Selalu menghindari kontak mata
  • Selalu mengira akan terjadi hal buruk pada dirinya

Sedangkan ciri-ciri fisik orang yang mengalami kecemasan sosial dapat dikenali dari beberapa tanda berikut.

  • Pipi merah
  • Gemetar
  • Keringat berlebih
  • Jantung berdebar kencang
  • Menangis
  • Sulit untuk bernapas
  • Kesulitan berbicara
  • Sulit tidur
  • Pusing dan sakit kepala ringan
  • Diare
  • Otot menjadi tegang

BACA JUGA : 7 Manfaat Olahraga Untuk Kesehatan Jantung

Penyebab Kecemasan Sosial

Seseorang yang merasa stress dapat mengalami kecemasan sosial. Selain itu, gangguan kecemasan juga dapat dipicu karena beberapa hal lain seperti berikut.

Peristiwa di masa lalu

Apa yang pernah terjadi di masa lalu ternyata bisa berdampak pada psikis seseorang dalam jangka waktu lama. Orang yang pernah mengalami hal tidak menyenangkan seperti dipermalukan di depan umum, di masa depan berisiko mengidap kecemasan sosial.

Keturunan

Kecemasan sosial bisa juga disebabkan karena faktor genetik. Misalnya, dari orang tua yang memang takut saat berhadapan dengan orang lain, anaknya juga bisa memiliki sifat yang sama tersebut. Selain itu, pola asuh orang tua yang terlalu mengekang turut menyebabkan anak mengalami gangguan kecemasan.

Struktur otak

Ada sebagian orang dengan gangguan kecemasan yang disebabkan karena faktor otak. Struktur otak yang bagian Amygdala-nya terlalu aktif dapat menyebabkan otak merasa takut berlebih. Hal tersebut meningkatkan risiko kecemasan sosial pada seseorang.

Lingkungan

Faktor lingkungan juga bisa menjadi penyebab orang mengalami gangguan kecemasan. Lingkungan yang tidak sehat seperti tingkat persaingan yang terlalu tinggi membuat seseorang takut dirinya tidak bisa seperti apa yang lingkungannya harapkan.

Stress yang menumpuk

Stres yang berlangsung terus menerus memang tidak baik bagi kesehatan. Hal tersebut juga dapat meningkatkan seseorang mengalami gangguan kecemasan.

Narkoba dan alkohol

Barang haram ini sangat berisiko untuk memperparah kondisi otak terhadap kemampuannya mengelola rasa takut. Pada akhirnya, orang tersebut dapat mengalami gangguan kecemasan secara berlebihan.

Cara Mengatasi Kecemasan Sosial

Bukan hanya menghambat kehidupan sosial seseorang, kecemasan berlebih juga bisa berdampak pada kesehatan fisik. Mulai dari masalah pencernaan, pernapasan, jantung, hingga ke syaraf pusat. Nah, informasi dari Kimballyoung ini penting sekali untuk memahami bagaimana cara mengatasi kecemasan sosial agar tidak berlarut-larut.

Rajin melakukan olahraga ringan 15-20 menit

Kegiatan olahraga tidak hanya menyehatkan tubuh tetapi juga psikis seseorang. Pilih olahraga ringan seperti berjalan santai atau melakukan yoga. Kegiatan tersebut akan membantu otak lebih fokus dan mengurangi rasa kecemasan.

Tidak perlu olahraga berjam-jam, Anda cukup melakukannya sekitar 15-20 menit. Lakukan olahraga secara rutin supaya badan dan pikiran menjadi lebih sehat.

Pertahankan gaya hidup sehat

Selain olahraga, Anda juga perlu untuk menjaga pola hidup sehat. Makan makanan dengan gizi seimbang untuk menjaga kemampuan otak. Kecemasan sosial dapat dikurangi jika otak dapat bekerja dengan baik.

Kelola rasa stres Anda saat menghadapi berbagai masalah atau hal-hal yang membuat takut. Misalnya, ujian, orang baru, pekerjaan baru, lingkungan baru, dan lain sebagainya. Usahakan untuk selalu berpikir positif sehingga rasa cemas dapat berkurang dan lebih terkontrol.

Kurangi overthinking yang menyebabkan rasa takut dan cemas berlebih. Ingat, hal buruk yang Anda pikirkan belum tentu terjadi di masa depan. Pemikiran seperti ini hanya memperparah situasi saat Anda berhadapan dengan situasi sosial yang bahkan tidak berhubungan dengan apa yang Anda takuti.

BACA JUGA : Pentingnya Mengajarkan Cara Mengelola Emosi Kepada Anak

Batasi membaca atau menonton berita

Update dengan berita memang membuat Anda tidak ketinggalan dengan apa yang terjadi di dunia saat ini. Namun, berita yang ditonton harus disaring agar tidak menyebabkan kecemasan dan rasa takut.

Kurangi membaca berita jika memang membuat Anda sedih, takut, dan stress. Sebisa mungkin pilih tempat mencari berita dari sumber yang memiliki reputasi bagus. Biasanya media tersebut akan lebih berbobot dalam memberikan informasi berita dan tidak melebih-lebihkan yang bisa berakibat pada meningkatnya rasa cemas penonton atau pembaca.

Menggunakan aromaterapi

Mengelola pikiran sangat penting dalam menangani gangguan kecemasan sosial agar tidak semakin parah. Kurangi rasa pesimis atau pemikiran-pemikiran negatif yang bisa membuat otak stres. Selain itu, jaga ketenangan otak dan pikiran agar tidak mengalami kecemasan berlebih.

Salah satunya dengan menggunakan aromaterapi. Rutin menggunakan aromaterapi seperti lilin, dupa, minyak atau lainnya akan melatih otak untuk lebih rileks. Aromaterapi yang dihirup tubuh juga dapat merangsang stimulus yang berguna untuk mengurangi kecemasan.

Pilih aromaterapi dengan wangi yang memang Anda sukai sehingga respons tubuh lebih baik saat menggunakannya. Anda bisa menyalakan lilin aromaterapi atau menghirup minyak pada jam-jam tertentu. Misalnya, pagi hari sebelum Anda beraktivitas atau malam hari setelah selesai dengan aktivitas panjang.

Mengontrol perasaan dan pernapasan

Saat berada di tempat umum atau di tengah-tengah orang banyak, terkadang membuat otak tegang dan bahkan sulit bernapas. Apabila hal tersebut terjadi, cobalah untuk mengontrol perasaan dan pernapasan Anda.

Tarik napas dalam-dalam dan hembuskan perlahan supaya otak lebih rileks. Tanamkan pada pikiran Anda bahwa semuanya bisa dilalui dan akan baik-baik saja. Yakinkan diri bahwa masih ada orang lain yang peduli.

Hadapi rasa takut

Selain terapi psikis dengan hal-hal yang sudah disebutkan sebelumnya, cara lain untuk mengatasi kecemasan adalah menghadapinya. Rasa cemas sering kali membuat seseorang takut untuk melakukan sesuatu atau berhadapan dengan situasi tertentu.

Hadapi apa yang membuat Anda takut dan yakin bahwa semuanya akan baik-baik saja. Misalnya, Anda selalu cemas untuk berbicara dengan orang lain, beranikan diri untuk bercakap-cakap. Bisa mulai dari percakapan di telepon, bercengkerama dengan keluarga, teman hingga orang-orang luar.

Beranikan diri agar Anda bisa lebih mengendalikan pemikiran dan perasaan. Biasanya setelah memberanikan diri, muncul rasa lega dan bahkan pikiran yang negatif sebelumnya akan hilang. Anda akan sadar bahwa hal-hal yang ditakutkan hanya sebatas imajinasi.

Melatih diri untuk hidup lebih sosial

Kecemasan sosial bisa hilang jika Anda menghadapinya bukan terus menerus menghindar dan bersembunyi. Apabila Anda merasa memiliki risiko akan kecemasan sosial, buat diri Anda untuk lebih sosial dan terbuka.

Mulai dari hal-hal kecil seperti bergaul dengan keluarga, terutama saat ada acara-acara kumpul bersama. Latih diri Anda untuk tidak selalu berpikiran negatif yang membuat takut saat bersama orang lain. Berusahalah untuk akrab dan menguasai diri saat berhadapan dengan keluarga.

Dari lingkungan keluarga, Anda bisa tantang diri sendiri untuk lebih sosial dengan lingkungan luar seperti sekolah atau pekerjaan. Anda perlu bergaul dengan lingkungan yang lebih besar sehingga bisa lebih terbiasa menghadapi berbagai situasi sosial.

Menjaga kesehatan keuangan

Apakah uang berpengaruh terhadap gangguan kecemasan sosial? Ya, uang bukan hanya penting untuk membeli kebutuhan tetapi juga menciptakan rasa aman dan nyaman. Seseorang dengan keuangan yang baik cenderung lebih tenang dan tidak mudah cemas.

Kelola keuangan Anda dan alokasikan untuk merawat diri atau keperluan “Me Time”. Cara ini dapat menjadi terapi supaya pikiran Anda lebih rileks dan tidak merasa cemas atau takut berlebih.

Terapi ke dokter

Anda bisa menggunakan bantuan dokter atau psikolog jika merasa kecemasan sosial yang dialami sudah benar-benar mengganggu. Melalui bantuan tenaga ahli tentu penanganan kecemasan bisa lebih baik dan terarah.

Ikut jadwal konsultasi yang sudah diberikan oleh dokter. Jangan lupa, untuk mengonsumsi obat yang memang sudah diresapkan. Biasanya dokter akan memberitahukan kapan harus berhenti minum obat dengan melihat perkembangan dari penanganan kecemasan tersebut.

Continue Reading

Pengaruh Teknologi Terhadap Kesehatan Mental

Psikologi

Kimballyoung.com – Perkembangan teknologi memberikan dampak di berbagai aspek kehidupan. Salah satunya pengaruh pada kesehatan mental seseorang. Dibalik manfaat yang bisa diambil dari penggunaan teknologi, ada sejumlah dampak negatif yang patut mendapat perhatian khusus.

Teknologi dan media sosial yang berkembang di masyarakat memang memberikan banyak kemudahan. Namun, bisa juga menjadi bumerang jika kemudahan tersebut tidak dimanfaatkan dengan bijak.

Dampak Penggunaan Teknologi pada Kesehatan Mental

Segala hal yang berlebihan memang tidak baik, termasuk penggunaan teknologi yang tidak dibatasi. Teknologi dan media sosial yang terus menerus digunakan tanpa kontrol dapat memicu gangguan psikologis. Berikut beberapa pengaruh teknologi pada kesehatan mental seseorang.

Anti sosial

Salah satu pengaruh yang paling besar dari teknologi pada kesehatan mental adalah rasa kurang nyaman untuk bersosialisasi. Pengguna gadget dan teknologi akan lebih nyaman untuk berada di lingkungannya sendiri tanpa ada gangguan orang lain.

Penggunaan teknologi memiliki kaitan terhadap sifat anti sosial seseorang. Teknologi yang memudahkan segalanya membuat orang-orang lebih senang memanfaatkan gadget. Misalnya untuk pesan makanan bisa order online, beli barang bisa melalui olshop, dan lain sebagainya.

Hal ini membuat interaksi seseorang dengan orang lain di dunia nyata menjadi berkurang. Apabila terjadi dalam waktu lama tanpa kontrol, kebiasaan tersebut dapat mengganggu kehidupan sosial mereka.

Kecenderungan untuk nyaman dengan diri sendiri dan malas berinteraksi dengan dunia luar perlu diwaspadai. Manusia sebagai makhluk sosial harus tetap saling berinteraksi dengan orang lain. Teknologi bisa mengancam hal tersebut dengan membuat seseorang menjadi anti sosial.

Obsesi berlebih pada diri sendiri

Siapa sih yang tidak menggunakan media sosial saat ini? Hampir semua orang, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa memiliki akun media sosial dan aktif menggunakannya. Media sosial merupakan platform online yang kerap dimanfaatkan untuk berbagai keseharian melalui foto dan video.

Menggunakan media sosial secara berlebihan dapat memunculkan sifat pamer yang tidak lagi sehat. Orang-orang cenderung menjadi ingin selalu diperhatikan dan bahkan ingin menjadi pusat perhatian. Hal tersebut merupakan gejala gangguan kesehatan mental yang disebut megalomania.

Obsesi berlebihan terhadap diri sendiri merupakan hal yang tidak baik untuk kehidupannya. Orang yang sudah kecanduan hal ini akan menderita jika tidak mendapatkan pujian dari orang lain. Mereka biasanya akan berusaha keras untuk kembali menjadi pusat perhatian.

Megalomania atau obsesi pada diri sendiri secara berlebihan mengarah pada sindrom narsisme. Penggunaan media sosial yang tidak terbendung bisa memperparah kondisi tersebut. Seseorang bisa mengalami depresi karena terus-menerus menginginkan penghormatan dan pujian dari orang lain.

Gangguan kesehatan ini juga dapat menyebabkan seseorang menjadi meremehkan orang lain. Mereka menganggap diri mereka sendiri yang lebih baik dan orang lain ada di level bawahnya.

BACA JUGA : Manfaat Makan Sayur dan Buah Secara Teratur

Body shaming

Teknologi memiliki sisi negatif seperti cyber bullying yang rentan terjadi pada pengguna media sosial. Melalui teknologi internet dan media sosial yang dimiliki, banyak orang menjadi acuh dengan sopan santun. Mereka bisa dengan mudah melakukan bullying dengan kata-kata yang bersifat mengejek.

Komentar-komentar di kolom postingan media sosial yang terdengar negatif ini bisa membuat seseorang menjadi risih. Dampaknya ada pada perasaan takut dan overthinking karena komentar-komentar negatif yang dilihat.

Cyber bullying yang cukup banyak terjadi di dunia maya adalah body shaming dengan mengatakan seseorang terlalu kurus atau terlalu gemuk, baik secara langsung atau dengan kalimat tersirat. Hal tersebut sering kali membuat kepercayaan diri hilang karena tidak nyaman dikatakan kurus atau gemuk.

Selain itu, body shamming ini juga akan memberikan sugesti mengenai bentuk tubuh yang ideal. Orang-orang bisa mengikuti sugesti tersebut tanpa memperdulikan kesehatan fisik maupun psikis.

Kecanduan perangkat teknologi

Namanya kecanduan tentu bukan hal yang bagus untuk kesehatan. Teknologi ternyata juga bisa menyebabkan kecanduan yang buruk untuk kesehatan mental. Di era teknologi canggih saat ini, muncul istilah baru yaitu Nomophobia.

Istilah Nomophobia berasal dari kata no mobilephone phobia. Bisa diartikan bahwa phobia ini merupakan penyimpanan psikologi seseorang yang ketergantungan terhadap ponsel atau gadget. Mereka terbiasa dengan ponsel di dekatnya dan akan cemas jika tidak memegang ponsel.

Fenomena Nomophobia mulai dikenal sekitar tahun 2008an. Bahaya dari kecanduan ponsel seperti ini yaitu penderita bisa menghabiskan waktu lebih lama dengan ponsel mereka. Hal tersebut menyebabkan waktu sosial mereka dengan dunia nyata akan berkurang.

Orang-orang yang terkena kecanduan juga cenderung menggunakan waktunya lebih banyak untuk bermain-main melalui gadget. Pada akhirnya mereka menjadi malas dan tidak produktif.

Gaming disorder

Teknologi juga dapat mempengaruhi kesehatan mental seseorang melalui game. Bagi orang yang sering bermain game bisa kecanduan. Biasanya mereka akan memprioritaskan bermain game dibanding aktivitas lain.

Gangguan ini dapat muncul akibat bermain dengan intensitas sering untuk kurung waktu yang lam. Secara perlahan, mereka akan kecanduan game dan tidak memiliki waktu untuk berinteraksi sosial.

Gaming disorder juga bisa berdampak pada kesehatan fisik seseorang. Pecandu game bisa duduk berlama-lama di depan komputer dan sering terlambat makan. Kelelahan dan kurang asupan makan tersebut bisa membuat seseorang kekurangan gizi dan bahkan bisa menyebabkan kematian.

Depresi

Pengaruh teknologi pada kesehatan mental sangat besar. Apalagi zaman sekarang kebanyakan orang mengandalkan teknologi untuk berbagai aktivitas. Melalui perangkat teknologi di rumahnya, orang-orang banyak memanfaatkannya untuk mempermudah pekerjaan.

Namun, penggunaan teknologi juga bisa memiliki dampak negatif karena menyebabkan depresi. Hal ini terjadi dalam kurun waktu yang lama sebagai pengaruh dari teknologi. Misalnya, menggunakan teknologi dan media sosial untuk melihat tren terbaru.

Banyak orang yang berusaha mengikuti tren berdasarkan apa yang mereka temukan di media sosial. Hal ini bisa membuat seseorang kelelahan karena terus menerus harus mengikuti tren. Lelah secara fisik maupun mental yang bisa berakhir dengan masalah depresi.

Cara Memanfaatkan Teknologi dengan Benar

Bahaya-bahaya penggunaan teknologi terhadap kesehatan mental tentu bisa dicegah dari awal. Ada beberapa tips yang bisa membantu melindungi Anda dari bahaya teknologi untuk kesehatan mental.

Gunakan teknologi untuk hal-hal positif sewajarnya

Dalam kehidupan saat ini pastinya tidak bisa lepas dengan pengaruh teknologi. Di berbagai aspek kehidupan, ada teknologi baru yang mengubah segalanya. Manfaatnya keberadaan teknologi yang ada untuk hal-hal yang positif.

Anda bisa memanfaatkan teknologi untuk mempermudah pekerjaan. Selain itu, gunakan untuk menambah informasi dan pengetahuan baru. Namun, tetap perhatikan untuk memanfaatkan teknologi sewajarnya.

Jangan sampai teknologi menggeser hal-hal yang justru penting dalam kehidupan nyata. Jika Anda memilih ponsel, gunakan untuk berkomunikasi dengan teman atau keluarga yang jauh. Namun, jangan sampai adanya ponsel justru menjauhkan Anda dengan orang yang ada di dekat Anda.

Kebiasaan menggunakan telepon genggam saat bersama orang lain perlu Anda kontrol. Selain tidak sopan, hal ini juga dapat membuat seseorang menjadi kurang menghargai orang lain.

Batasi waktu penggunaan media sosial

Media sosial merupakan salah satu perkembangan teknologi yang sangat besar dampaknya. Jika Anda merupakan pengguna media sosial, sebaiknya atur jadwal untuk berselancar di media sosial.

Terlalu lama menggunakan media sosial akan membuat Anda malas untuk bergerak dan melakukan aktivitas lain yang penting. Selain itu, konten-konten media sosial yang Anda lihat juga rentan mempengaruhi kesehatan psikis dari waktu ke waktu.

Anda bisa merasa gelisah dan tidak fokus karena terlalu lama menggunakan media sosial. Sebaiknya gunakan media sosial saat Anda benar-benar tidak memiliki pekerjaan atau untuk menghilangkan bosan.

Hindari mengecek media sosial yang berpotensi mengalihkan fokus Anda dengan pekerjaan. Simpan ponsel dan jika perlu matikan notifikasi untuk waktu-waktu tertentu. Ingat, Anda harus menjalani hidup di dunia nyata bukan sebatas berkelana di dunia maya.

Kontrol belanja online

Selain media sosial, kebanyakan orang menggunakan teknologi untuk belanja online. Hal tersebut memang membuat belanja lebih mudah dan nyaman tanpa batasan geografis. Namun, di balik kemudahan tersebut ada risiko kecanduan belanja online

Kecanduan yang disebut sebagai Compulsive Buying Disorder (CBD) ini merupakan salah satu gangguan kesehatan mental yang patut diperhatikan. Ketika orang sudah kecanduan, belanja yang dilakukan bukan lagi untuk kebutuhan. Biasanya mereka belanja online hanya untuk memenuhi hasrat.

Belanja online boleh-boleh saja selama tidak berlebihan. Anda bebas untuk membeli barang branded atau barang mahal melalui online shop. Hal penting yang perlu diperhatikan adalah batasan Anda untuk belanja online yang harus disesuaikan kondisi keuangan.

Untuk mengurangi kebiasaan belanja online yang tidak terkontrol, Anda bisa mulai dengan beberapa hal berikut.

  • Menghindari penggunaan kartu debit dan kredit untuk pembayaran, pilih sistem COD saja
  • Membuat daftar pengeluaran bulanan sesuai pemasukan yang Anda miliki
  • Menetapkan anggaran belanja online berdasarkan jenis kebutuhan
  • Menghindari kebiasaan belanja online menggunakan pay later

Lebih banyak bersosialisasi dengan orang lain

Salah satu bahaya teknologi adalah kecanduan yang berujung pada depresi. Nah, untuk mencegah hal tersebut sebaiknya mulai untuk lebih banyak bersosialisasi di dunia nyata. Cara ini bisa melatih diri untuk tidak terlalu mengandalkan teknologi dalam kehidupan.

Jika ingin belanja, coba ajak teman atau keluarga untuk pergi bersama-sama ke toko. Hal ini dapat mempererat hubungan dan memberikan quality time yang bagus untuk kesehatan psikis. Anda juga tidak melulu menatap layar gadget, tetapi bisa cuci mata dengan pergi ke luar dengan orang lain.

BACA JUGA : Pentingnya Mengajarkan Cara Mengelola Emosi Kepada Anak

Jauhkan Hp menjelang waktu tidur

Banyak orang yang mengalami insomnia karena penggunaan Hp yang berlebihan. Tidak peduli dengan mata lelah, mereka terus menerus scrolling layar Hp untuk mengecek media sosial, menonton drama online, dan lainnya.

Kebiasaan buruk seperti ini dapat membuat waktu tidur terganggu. Anda akan sulit untuk mendapatkan tidur yang berkualitas. Jika terus menerus dibiarkan, kebiasaan ini dapat berdampak pada kesehatan fisik juga.

Sebisa mungkin satu jam sebelum tidur, Hp sudah diamankan di tempat yang jauh dari jangkauan. Matikan notifikasi dari aplikasi-aplikasi yang tidak penting dan nikmati waktu untuk berdiam diri sejenak tanpa gadget. Ini bisa membuat Anda lebih cepat tertidur dibanding terus menerus menatap layar Hp dengan cahaya terang.

Nah, itulah beberapa pengaruh teknologi terhadap kesehatan mental dan cara mengatasinya ala Kimballyoung. Keberadaan teknologi pada dasarnya dapat memberikan manfaat selama digunakan dengan benar dan bijak.

Continue Reading

Manfaat dan Bahaya Penggunaan Gadget Untuk Anak

Psikologi

Kimballyoung.com – Anak bermain gadget sudah menjadi pemandangan lumrah di berbagai kota hingga pelosok desa. Penggunaan gadget ini ternyata dapat memberikan pengaruh terhadap tumbuh kembang anak. Ada dampak positif dan negatif yang bisa ditimbulkan.

Hal ini sering kali membuat orang tua menjadi dilema untuk memberikan gadget pada anak. Apalagi benda elektronik tersebut dapat membuat anak kecanduan. Lantas, apa plus minus penggunaan Hp atau gadget terhadap perkembangan anak? Simak penjelasannya berikut.

Manfaat Gadget untuk Perkembangan Anak

Melarang anak bermain gadget mungkin bisa mengalangi anak untuk bisa menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman. Namun, tetap perlu pendampingan dari orang tua untuk membantu anak mendapatkan manfaat positif dari penggunaan gadget.

Memberikan informasi dengan mudah dan efisien

Anak-anak tentu perlu diberi edukasi lebih banyak dengan hal-hal baru. Dengan menggunakan gadget, anak bisa mendapatkan beragam informasi dengan mudah. Terlebih lagi anak-anak yang biasanya memiliki rasa ingin tahu terhadap hal-hal baru yang mereka lihat.

Menggunakan gadget, anak bisa mencari jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan yang di benaknya. Tentunya orang tua harus membantu anak untuk mendapatkan jawaban-jawaban yang mereka cari. Hal ini penting supaya si kecil jangan sampai mengakses situs atau konten internet yang belum pantas untuk usia mereka.

Meningkatkan kemampuan visual anak

Anak-anak yang bermain gadget akan lebih sering melihat objek dengan beragam warna dan bentuk. Hal ini dapat meningkatkan kemampuan visual anak lebih baik. Anak bisa lebih cepat untuk bisa mengenali perbedaan warna satu dengan lainnya.

Kebiasaan anak melihat konten gambar atau video juga bagus untuk kemampuan visual anak. Mereka dapat lebih cepat untuk memproses bentuk visual dari objek dua dimensi maupun tiga dimensi.

Kemampuan visual ini akan membuat anak menjadi lebih cepat tanggap. Si kecil bisa lebih responsif dan dapat melakukan kegiatan-kegiatan rumit.

Meningkatkan keterampilan motorik anak

Penggunaan Hp atau gadget dapat memberikan manfaat terhadap perkembangan motorik anak. Motorik merupakan kemampuan anak dalam menggerakkan tubuh, misalnya tangan, jari, kaki, dan lain sebagainya.

Aktivitas anak saat menggenggam Hp akan merangsang kemampuan tangan dalam menggenggam benda dengan baik. Lalu, gerakan menggeser-geser layar Hp juga melatih jari-jari untuk bergerak.

Penggunaan gadget tidak selalu mengotak-atik layar saja, tetapi anak-anak biasanya juga akan mengikuti apa yang mereka lihat di Hp. Misalnya, menonton lagu anak dengan tarian-tarian lucu. Biasanya anak juga akan ikut bergerak seperti tarian yang mereka lihat.

Meningkatkan kemampuan kognitif anak

Manfaat lainnya adalah kemampuan kognitif anak yang ikut terlatih dengan kebiasaannya menggunakan gadget. Kemampuan kognitif ini berkaitan dengan kemampuan anak dalam memproses hal-hal baru dari pengalaman yang mereka dapat.

Anak yang bermain gadget akan lebih responsif ketika mendapatkan pengetahuan baru. Manfaatnya baik untuk kemampuan mengingat, memecahkan masalah, dan mengambil keputusan. Selain itu, gadget juga dapat mengembangkan kreativitas anak.

Anak-anak akan terlatih untuk mencari cara baru dalam menyelesaikan permasalahan. Peran orang tua di sini sangat penting dalam memberikan arahan sehingga manfaat tersebut bisa didapat saat anak bermain gadget.

Edukasi yang menyenangkan melalui gadget

Melalui smartphone yang terhubung internet, anak-anak bisa menikmati video-video edukasi. Ada banyak situs edukasi yang menyajikan tutorial belajar dengan cara yang lebih fun untuk anak-anak. Selain itu, berbagai ilmu pengetahuan juga dapat dipelajari melalui gadget.

Hal yang penting adalah pendampingan dari orang dewasa. Sebagai orang tua, Anda perlu mengontrol penggunaan gadget pada anak supaya manfaatnya lebih banyak. Jadi, bukan sebatas main-main atau hiburan saja.

Menumbuhkan sikap suportif

Ketika bermain game melalui gadget, anak-anak akan terbiasa untuk suportif. Misalnya, anak belajar untuk memahami aturan game, mau bergantian dengan lawan saat bermain, dan dapat menerima kekalahan.

Untuk mendapatkan manfaat ini, orang tua harus ikut mengajarkan anak dari aktivitas game yang mereka lakukan.

Meningkatkan hubungan dengan teman dan keluarga

Hampir semua orang tidak bisa lepas dengan gadget termasuk anak-anak. Ternyata hal ini ada manfaatnya lho. Anak-anak akan lebih mudah untuk tetap berhubungan dengan teman dan keluarga.

Teman-teman atau kerabat yang jauh tetap bisa dihubungi menggunakan saluran ponsel yang anak-anak gunakan. Selain komunikasi seluler, hubungan anak dan orang tua juga dapat lebih dekat karena biasanya orang tua akan lebih menjaga anak-anak saat mereka memegang gawai.

Selama pengawasan, anak dan orang tua pasti akan mengalami interaksi sehingga hubungan anak dan orang tua lebih terjalin.

Risiko Penggunaan Gadget Terhadap Perkembangan Anak

Beberapa orang tua memberikan gadget supaya anak-anaknya tidak rewel. Meski cara tersebut efektif, tetapi Anda perlu waspada dengan dampaknya. Berikut beberapa risiko atau bahaya penggunaan gadget terhadap perkembangan anak.

Risiko kecanduan gadget

Salah satu bahaya penggunaan gadget adalah kecanduan. Ciri-ciri anak kecanduan gadget dapat dikenali dari beberapa hal berikut.

  • Penggunaan gadget berlebihan setiap harinya
  • Perilaku agresif saat menggunakan gadget
  • Marah saat diminta untuk berhenti atau saat gawainya diambil

Kecanduan gadget dialami banyak anak-anak Indonesia yang berakibat pada gangguan mental. Apabila anak menunjukkan ciri-ciri di atas, sebaiknya segera konsultasi dengan psikolog anak untuk mencari solusinya.

Namun, lebih penting untuk orang tua mengantisipasi bahaya ini. Misalnya dengan membuat jadwal penggunaan gadget dan membatasi agar anak-anak tidak terlalu lama memegang gadget.

BACA JUGA : Gaya Hidup Minimalis: Cara Menjalaninya dan Manfaatnya

Dapat mengganggu postur tubuh

Biasanya menggunakan gadget tidak cukup hanya lima menit saja. Begitu juga yang terjadi pada anak-anak. Si kecil yang tidak terlalu memperhatikan postur duduk yang baik biasanya asal nyaman saja saat menggunakan gadget.

Dalam waktu yang lama, kebiasaan ini dapat memicu sakit punggung dan sakit leher. Apabila tidak diperbaiki, kebiasaan menggunakan gadget dapat mempengaruhi postur tubuh anak secara permanen atau sulit disembuhkan.

Jadwal tidur terganggu

Penggunaan gadget juga berisiko mengganggu waktu tidur anak. Padahal, si kecil membutuhkan jam tidur yang cukup untuk tumbuh kembang mereka. Berlama-lama dalam bermain Hp bisa membuat anak melewatkan jam tidurnya.

Biasanya anak akan lebih lama bermain gadget saat mereka menemukan hal-hal yang mereka sukai. Penggunaan gawai pada anak yang tidak dibatasi dapat menyebabkan si kecil begadang. Bisa karena ingin menyelesaikan game, berkomunikasi dengan teman-temannya, atau mengakses konten media sosial.

Mengganggu kontrol emosi anak

Anak menjadi lebih temperamental merupakan salah satu risiko yang perlu diwaspadai dari kebiasaan menggunakan gadget. Hal ini bisa terjadi karena anak kalah bermain game atau terlalu lama untuk bisa mendapatkan akses ke gadget mereka.

Si kecil bisa menjadi mudah marah saat keinginan mereka tidak terpenuhi. Anak jadi tidak sabaran untuk segera menggunakan gadget.

Dapat menyebabkan gangguan perilaku

Kebiasaan menggunakan gadget pada anak bisa berbahaya jika dilakukan tanpa pengawasan orang tua. Salah satu risiko dari kebiasaan tersebut adalah anak-anak rentan terhadap pornografi. Mereka mungkin belajar dari apa yang seharusnya tidak mereka lihat.

Bahaya pornografi saat anak-anak mengakses gawai sangat penting untuk diperhatikan. Orang tua harus berhati-hati dengan konten-konten yang tidak pantas untuk si kecil. Pornografi berpotensi mengganggu perkembangan anak dan bahkan bisa menyebabkan gangguan perilaku.

Berpotensi menyebabkan obesitas

Pada masa pertumbuhan, anak-anak perlu lebih aktif bergerak untuk melatih kemampuan motorik. Namun, dengan menggunakan gadget biasanya anak-anak akan lebih lama duduk diam. Si kecil menjadi jarang bergerak yang berisiko menyebabkan obesitas.

Apalagi saat menggunakan gadget, anak-anak mengonsumsi minuman tinggi gula atau makanan-makanan manis. Kebiasaan tersebut dapat meningkatkan risiko anak menderita diabetes yang mengancam kesehatan.

BACA JUGA : 7 Manfaat Olahraga Untuk Kesehatan Jantung

Gangguan penglihatan

Saat ini, banyak anak yang sudah menggunakan kacamata karena penglihatan mereka yang bermasalah. Hal tersebut bisa terjadi pada anak yang setiap harinya menatap layar gadget terlalu lama. Layar biru dari Hp atau komputer tidak bagus untuk kesehatan mata.

Selain itu, kebiasaan menggunakan gadget juga membuat mata anak menjadi lebih tegang. Fokus mata hanya pada layar gadget yang dekat. Saat melihat ke arah yang jauh, mata akan lebih lama untuk bisa fokus karena sudah tidak lentur.

Sebaiknya, jaga anak-anak agar tidak terpaku hanya pada satu objek. Kontrol agar mata anak juga sesekali melihat yang jauh sehingga fokus mata tetap elastis. Perhatikan juga kecerahan layar dan cahaya ruangan di sekitar anak saat menggunakan gadget.

Risiko mengganggu imunitas anak

Hal yang perlu diwaspadai yaitu pada perangkat ponsel, tablet, atau komputer yang sering dipegang dapat menjadi sarang bakteri. Beberapa studi juga menemukan bahwa bakteri seperti E.Coli dapat berkembang biak di Hp yang sering digunakan anak-anak.

Meski terlihat bersih, Hp yang dipegang anak mungkin dihinggapi berbagai macam bakteri. Hal tersebut berisiko menyebabkan anak jatuh sakit karena infeksi bakteri.

Mengurangi interaksi sosial

Kemampuan berinteraksi dapat terganggu ketika penggunaan gadget pada anak tidak dibatasi. Anak akan lebih senang dengan dunia maya dan melupakan dunia nyata. Penggunaan gadget berlebihan dapat berisiko menyebabkan anak jarak berkomunikasi dengan teman dan keluarga.

Dampak buruk dari kebiasaan anak menggunakan gawai terlalu lama yaitu anak menjadi tidak nyaman untuk bertatap muka dengan orang-orang sekitar. Si kecil menjadi lebih tertutup karena nyaman dengan dunia maya yang ada di genggamannya.

Apabila dibiarkan, anak-anak bisa kesulitan untuk berinteraksi atau bersosialisasi dengan orang lain. Hal ini juga menyebabkan kemampuan komunikasi anak terganggu karena jarangnya sosialisasi di dunia nyata.

Menyebabkan anak kurang fokus

Meski ada banyak informasi yang menambah wawasan anak, tetapi di baliknya ada risiko yang mengancam. Kemampuan fokus anak bisa berkurang sebagai dampak dari penggunaan gadget yang tidak terkontrol.

Hal ini disebabkan karena banyaknya konten yang diakses oleh anak-anak. Jika konten yang dilihat hanya untuk hiburan, tentu tidak banyak manfaat yang didapat. Justru hal tersebut membuat anak menjadi tidak fokus belajar.

Nilai akademis anak di sekolah bisa menurun sebagai akibat dari kebiasaan ini. Jika dampaknya sudah sampai mempengaruhi sekolah anak, sebaiknya orang tua mengambil tindakan untuk membatasi penggunaan gadget.

Nah, itulah informasi dari Kimballyoung tentang dampak positif dan negatif dari penggunaan gadget bagi perkembangan anak. Jika Anda ingin mengenalkan gadget pada anak, tentukan batasan waktu dan jenis konten yang dapat diakses oleh si kecil.

Continue Reading

Pandangan Psikologi Mengapa Orang Melakukan Hal-Hal Berbahaya

Psikologi

Kimballyoung.com – Bagi beberapa orang, melakukan hal-hal berbahaya wajib untuk dihindari karena berbagai risiko yang mengintai. Akan tetapi bagi yang lain, hal-hal seperti itu justru dianggap menantang. Tidak mengherankan jika makin banyak saja orang melakukan hal-hal berbahaya,

Contoh Hal-hal Berbahaya yang Dilakukan

Pernahkah Anda mendengar berita tentang sekumpulan remaja yang beraksi menghadang truk? Atau pernahkah Anda sendiri melakukan hal-hal yang dapat mengancam nyawa? Tentunya, hal-hal semacam itu merupakan sebagian kecil dari apa yang disebut dengan hal-hal berbahaya.

Ada banyak aktivitas yang dapat dianggap berbahaya oleh sebagian orang, baik yang berhubungan dengan hobi, media sosial, dan sebagainya. Secara umum, berikut contoh hal-hal yang sering terjadi dan acapkali dilakukan oleh banyak orang meski dianggap berbahaya.

Olahraga ekstrem

Pada dasarnya, olahraga bukanlah aktivitas yang berbahaya jika dilakukan secara normal. Akan tetapi, tidak semua jenis olahraga dapat dikatakan aman, apalagi jika memiliki tingkat risiko dan cedera parah bagi yang melakukannya.

Meskipun memiliki risiko tinggi bahkan mengancam nyawa, berbagai jenis olahraga tersebut malah semakin digandrungi banyak orang di berbagai belahan dunia. Alasannya karena dianggap lebih menantang. Berikut beberapa contoh olahraga ekstrem yang kerap dilakukan.

Menyelam (scuba diving)

Siapa sih yang tidak berangan dapat menyelam ke dasar lautan yang dalam sembari menikmati indahnya pemandangan bawah laut? Meski terbilang mengasyikkan, pada dasarnya olahraga ini cenderung ekstrem dan berbahaya.

Saat menyelam, aliran darah ke otak dapat terganggu sehingga akan mengakibatkan gangguan fungsi kognitif. Belum lagi ditambah dengan risiko bertemu hewan laut yang berukuran jauh lebih besar dan berbahaya. Anda yang sudah tersertifikasi pun belum tentu akan benar-benar aman.

Olahraga bela diri

Tinju, MMA, dan berbagai olahraga bela diri lainnya memang memiliki tujuan untuk membuat badan semakin bugar. Akan tetapi, jenis olahraga tersebut sangat identik dengan kekerasan dan bentuk pertahanan diri.

Kalau salah teknik memukul, sudah pasti akan membahayakan dan membuat pemain menjadi cedera. Sudah banyak data yang menunjukkan jika karir para petinju berakhir dengan kematian atau bahkan cacat seumur hidup.

Bungee jumping dan skydiving

Bagi penggemar olahraga ekstrem, olahraga seperti bungee jumping dan skydiving bukan lagi sebagai ajang untuk mencari keringat, namun juga untuk menantang nyali. Ketika ingin melakukan skydiving atau bungee jumping, seseorang harus naik dari ketinggian terlebih dahulu kemudian melompat.

Meskipun sudah menggunakan berbagai peralatan lengkap dan terlihat aman, namun risiko terhempas dan jatuh dari ketinggian dapat saja terjadi. Pemain tidak hanya akan mengalami cedera berat, namun juga risiko kematian.

Pembuatan konten berbahaya

Selain melakukan berbagai olahraga ekstrem, membuat konten media sosial yang berbahaya juga sering dilakukan. Konten-konten tersebut tentu tidak hanya berbahaya bagi pembuat konten itu sendiri namun juga bagi orang lain. Berikut beberapa contoh konten yang terbilang berbahaya.

Foto selfie di tempat berbahaya

Pernahkah Anda melihat seorang content creator yang ber-selfie di gedung tinggi atau di pinggir tebing? Aksi ini pada dasarnya sangat berbahaya, bahkan dapat mengakibatkan kematian. Sudah banyak orang mengalami nasib sial karena aksinya tersebut.

Foto selfie di pinggir tempat-tempat ekstrem tersebut memang terbilang sangat menarik, bahkan berbeda dibandingkan dengan kreator konten lainnya. Akan tetapi jika tidak disertai dengan perlengkapan yang aman, tentu memiliki risiko yang sangat tinggi.

BACA JUGA : 7 Manfaat Olahraga Untuk Kesehatan Jantung

Konten hadang kendaraan besar

Beberapa waktu lalu, viral konten beberapa pemuda yang beraksi menghadang truk dan berbagai kendaraan besar lainnya. Ujung-ujungnya, ada saja korban jiwa yang tewas karena tertabrak atau bahkan terlindas. Bahkan ada juga kejadian yang menyebabkan dua truk saling bertabrakan.

Fenomena ini tentu miris bahkan termasuk tindakan yang sangat berbahaya. Tindakan ini tidak hanya akan mengancam keselamatan pelaku konten, namun juga orang lain akan menerima dampaknya. Ancaman hukuman penjara juga dapat dikenakan karena melakukan kelalaian yang dapat menyebabkan kematian.

Challenge berbahaya

Anda pernah mendengar atau bahkan mengetahui beberapa challenge seperti Samyang Challenge, Skip Challenge, dan sebagainya? Ya, ternyata ada sejumlah tantangan di media sosial yang dianggap berbahaya bagi sebagian orang.

Tantangan yang berbau prank juga kerap dilakukan. Meskipun sudah mengetahui bahwa challenge tersebut sangat berbahaya, namun masih banyak orang yang seakan tidak peduli. Padahal tidak jarang, tantangan tersebut bisa saja mengancam nyawa seseorang.

Self-harm

Self-harm atau yang juga disebut dengan self-injury menjadi salah satu aktivitas lain yang tentu saja berbahaya namun banyak dilakukan, terutama remaja. Sesuai namanya, aktivitas ini dilakukan dengan tindakan menyakiti diri sendiri.

Beberapa tindakan seperti memukul diri sendiri, menyayat tangan menggunakan silet, hingga menelan zat berbahaya sudah pasti dilakukan bukan tanpa sebab. Umumnya, hal ini dilakukan untuk menghilangkan rasa frustrasi, stres, serta untuk meredam berbagai emosi.

Menurut WHO atau Badan Kesehatan Dunia, seseorang yang sering melakukan aktivitas berbahaya ini memiliki beberapa tanda. Orang-orang sekitar pun dapat melihat tanda tersebut, baik dari segi fisik maupun psikologis. Contohnya:

  • Memiliki luka sayatan di anggota tubuh tertentu, umumnya pada lengan
  • Bersikap menutup diri dari lingkungan sosial sekitar
  • Kehilangan motivasi dan percaya diri yang menandakan bahwa dirinya sedang tidak baik-baik saja.

Penyebab Orang Melakukan Hal Berbahaya

Dari berbagai contoh di atas, tentu akan muncul pertanyaan apa yang membuat banyak orang begitu tertarik melakukan berbagai hal ekstrem dan berbahaya. Padahal sudah jelas-jelas membahayakan dan berdampak negatif bagi dirinya maupun orang lain.

Tentunya, cerita-cerita seperti ini tidak hanya terjadi di dalam negeri. Bahkan di luar negeri pun, aktivitas yang dilakukan juga terbilang jauh lebih ekstrem. Dirangkum dari sejumlah sumber, berikut beberapa alasan yang membuat banyak orang tertarik melakukan hal-hal berbahaya.

BACA JUGA : 6 Alasan Sarapan Pagi Penting Untuk Kesehatan

Demi konten

Siapa sih yang tidak ingin viral dan terkenal? Untuk menjadi viral dan terkenal di zaman saat ini, tentu ada beberapa hal yang kerap dilakukan, salah satunya dengan membuat konten. Terlebih, seorang content creator dituntut untuk selalu membuat konten baru yang menarik.

Tuntutan ini terkadang membuat para kreator begitu terobsesi sehingga membuat konten berbahaya. Apabila tidak membatasi diri sendiri terhadap dorongan konten berbahaya, yang muncul bukanlah konten kreatif melainkan neurotik dan membahayakan.

Dalam psikologi, orang-orang dengan neurotik cenderung tidak menyadari bahwa sikap atau perilakunya berbahaya. Bahkan mereka tidak memikirkan keselamatan diri sendiri maupun orang lain. Hal tersebut karena mereka berkonflik pada diri sendiri untuk berada pada kondisi ideal.

Jika ingin membuat konten yang lebih ekstrem, beberapa psikolog menyarankan untuk membuat konsep konten yang tetap didampingi oleh profesional. Bila perlu, cobalah membentuk tim kemudian membuat simulasi secara matang sebelum melaksanakan ide.

Pertimbangkan juga berbagai faktor risiko yang terjadi supaya tidak berujung pada kejadian yang membahayakan diri. Dengan begitu, jangan sampai konten hanya bersifat menghibur namun malah merusak dan merugikan.

FOMO

Belakangan ini, istilah FOMO menjadi marak, terutama pada generasi milenial. FOMO adalah singkatan dari Fear of Missing Out atau yang juga dapat diartikan sebagai ketakutan dalam kehilangan momentum. Dengan kata lain, seseorang terpacu untuk melakukan hal yang sama dengan orang lain supaya tidak ketinggalan tren.

Sebagai contoh saat ini ada banyak orang mengikuti tren mandi lumpur dalam waktu yang lama demi mendapatkan gift. Padahal, aktivitas tersebut memiliki risiko, terutama buat Anda yang tidak tahan dingin. Lumpur juga cenderung kotor dan sarang berbagai kuman penyakit.

Tren pada media sosial ini cenderung marak karena dapat mengundang banyak orang untuk memberikan hadiah bahkan uang. Tren tersebut juga banyak membuat orang terobsesi menjadi viral dan terkenal, bahkan memiliki kekayaan yang melimpah.

Melepaskan stres

Stres memang tidak dapat dihindari dalam kehidupan yang sibuk dan kompetitif. Tidak mengherankan jika banyak cara dipilih dan dilakukan oleh banyak orang untuk mengurangi rasa stress tersebut. Salah satu caranya dengan melakukan kegiatan yang memicu adrenalin.

Bagi sebagian orang, kegiatan yang terbilang ekstrem dan berbahaya seperti balapan, bungee jumping, atau berselancar merupakan hal-hal yang dianggap “gila”. Akan tetapi bagian sebagian lainnya, cara ini merupakan langkah mudah untuk menghilangkan rasa stres.

Sejatinya, sah-sah saja jika kita ingin menantang diri menggunakan aktivitas-aktivitas berbahaya tersebut. Terlebih, dalam ilmu kedokteran jiwa, seseorang senantiasa memiliki sisi maskulin dan feminim dalam dirinya. Bagi yang suka tantangan dan memicu adrenalin, maka aspek maskulin dalam dirinya terbilang tinggi.

Kendati demikian, yang perlu diperhatikan adalah apakah dirinya memiliki kendali yang baik dan sudah memakai pengaman. Apabila semua aman dan terkendali, maka kesehatan jiwanya masih baik. Jika sebaliknya, tentu perlu menjadi perhatian khusus.

Solusi dan Cara Mengatasi

Menyukai tantangan dan aktivitas berbahaya pada dasarnya bukan berarti seseorang mengidap gangguan mental dan kejiwaan. Bisa saja karena sisi maskulin dalam dirinya yang muncul dan cenderung ingin memicu adrenalinnya.

Sayangnya, tidak semua orang mampu mengontrol dirinya dari perilaku berbahaya yang dapat mengancam keselamatannya. Mereka cenderung nekat dan tidak mempedulikan hal-hal di sekitarnya, terlebih jika hal tersebut dilakukan pada mereka yang masih usia remaja.

Itulah mengapa, diperlukan pendampingan yang lebih dari pihak orang tua. Menurut Ikatan Psikologi Perkembangan Indonesia, orang tua menjadi garda terdepan dalam hal pendampingan anak-anak yang tengah berada pada fase remaja.

Tidak jarang, perilaku remaja timbul akibat adanya konflik dan ketidaknyamanan dalam keluarga. Orang tua dinilai belum cukup memberi stimulasi perkembangan serta membantu anak memahami dirinya dan memilih perilaku yang tepat di tengah pengaruh sekitar yang beragam.

Selain itu, peran guru di sekolah serta masyarakat sekitar juga sangat penting untuk mengoptimalkan tumbuh kembang seorang individu. Menurut Kimballyoung, peran positif guru, teman sebaya, bahkan orang-orang di lingkungan rumah merupakan hal yang tidak kalah penting.

Saat ini, media sosial juga sudah semakin marak menampilkan berbagai adegan berbahaya yang ingin ditiru banyak orang. Tentunya, diperlukan filter dari diri sendiri maupun orang-orang terdekat kita untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan dari itu semua.

Dengan begitu, peran kita semualah yang dapat mencegah diri kita dalam menjalankan hal-hal berbahaya yang memiliki risiko tinggi. Jangan sampai karena kelalaian, nyawa kita dan orang lain menjadi taruhannya.

Continue Reading

Pentingnya Mengajarkan Cara Mengelola Emosi Kepada Anak

Psikologi

Kimballyoung.com – Sebagai orang tua, Bunda tentu menyadari jika anak-anak sering kali kesulitan dalam mengontrol emosinya. Meskipun marah merupakan emosi yang normal, akan tetapi mengendalikan emosi bukan perkara yang mudah. Terlebih, beberapa ekspresi kemarahan bahkan dapat membuat anak justru menjadi kasar dan agresif.

Oleh karena itu, anak-anak perlu mengetahui bagaimana menyalurkan amarahnya secara sehat dan aman. Lantas, apa saja manfaat yang dapat diperoleh dari mengelola emosi pada anak dan bagaimana mengajarkannya? Simak ulasannya berikut!

Manfaat Mengenalkan Cara Mengelola Emosi Anak

Sejatinya, kecerdasan emosional sangat penting untuk dimiliki anak-anak sehingga perlu diajarkan sejak dini. Dengan demikian, anak akan memiliki kemampuan dalam mengenal dan mengelola dirinya. Berikut manfaat lain yang didapatkan jika Anda mampu mengajarkan anak bagaimana mengelola emosinya.

Anak dapat mengatur emosi lebih baik

Kemampuan anak dalam mengelola emosi tidaklah datang secara alami. Mengatur emosi merupakan kemampuan yang berkembang dari waktu ke waktu. Tentunya, peran orang tua sangat penting untuk membantu mereka mengembangkan kecerdasan emosinya tersebut.

Kemampuan mengelola emosi akan membantu anak untuk dapat berperilaku secara tepat di setiap situasi. Apabila dapat mengatur emosinya, anak-anak akan tetap tenang serta tidak mengalami tantrum meskipun merasa kecewa.

Kendati demikian, Bunda perlu memahami bahwa mengelola emosi tidak sama dengan menghindarkan anak dari emosi negatif dan situasi tidak menyenangkan. Dengan begitu, Bunda tetap perlu membimbing anak untuk tetap tenang saat mengalami emosi negatif.

Mengurangi risiko stres dan depresi

Banyak orang dewasa menganggap bahwa anak-anak tidak akan merasakan stres dan depresi, padahal kenyataannya tidak. Dengan begitu, jika anak dapat memahami dan mengelola emosinya dengan baik, risiko stres dan depresi juga akan dapat diminimalisir.

Penelitian dari tim ilmuwan Belgia bahkan menyebutkan jika anak yang memiliki kecerdasan emosional tinggi juga akan memiliki suasana hati yang lebih baik. Kekhawatiran anak juga akan lebih kecil, terutama jika berada pada situasi yang tidak menyenangkan.

Selain itu, anak berusia di atas 7 tahun yang cenderung memiliki kecerdasan secara emosional juga mampu meningkatkan kemampuan melibatkan emosi dan pemikiran rasional secara bersamaan. Inilah yang akan membuat risiko stres dan depresi pada anak lebih terkendali.

Hubungan personal dan profesional semakin membaik

Kemampuan mengelola emosi yang Bunda ajarkan kepada anak secara tidak langsung juga akan berpengaruh pada keterampilan sosial anak. Keterampilan ini tentu juga akan membantu anak dalam mempersiapkan interaksi serta hubungan personal dan profesionalitas di masa depan.

Adapun keterampilan tersebut mengaju pada sikap santun yang ditunjukkan anak, hubungan pertemanan dan kemampuan komunikasi secara efektif, serta mampu mempertimbangkan perasaan orang-orang di sekitarnya.

Karena tidak dapat muncul secara alami, Bunda perlu membantu anak dalam mengajarkan kemampuan sosial yang juga akan berdampak pada kemampuan mengelola emosi. Beberapa contohnya seperti mengajarkan si kecil untuk berbagi makanan atau mainan, hingga mendorong anak untuk membereskan mainannya sendiri.

Meningkatkan kemampuan berkomunikasi

Beberapa penelitian juga menunjukkan jika anak yang sudah diajarkan mengelola emosi sejak dini memiliki kemampuan untuk mengembangkan pola pikir yang jelas. Hal inilah yang kemudian akan membuat anak dapat berkomunikasi secara efektif.

Tidak hanya itu, anak juga dapat lebih mudah mengekspresikan suatu situasi. Dengan kata lain, keterampilan emosional yang diajarkan kepada anak akan sangat penting dalam mengembangkan kemampuan berkomunikasinya.

Kemampuan berkomunikasi yang baik tentunya akan membantu anak dalam menanggapi tantangan yang ada dalam hidupnya. Selain itu, kemampuan berkomunikasi juga dapat membantu anak dalam mencari solusi untuk mengatasi masalah yang dihadapinya tersebut.

Kualitas diri yang semakin meningkat

Mengajarkan keterampilan mengelola emosi sejak dini juga akan membantu anak dalam meningkatkan kualitas dirinya. Dengan demikian, anak akan lebih siap dalam mengatasi tantangan hidup serta menikmati hidup secara lebih positif.

Apabila memiliki kecerdasan emosional yang baik, anak akan memiliki beberapa kualitas diri seperti dalam mengekspresikan emosi dan perasaan dengan baik. Hal ini tentu dapat membantunya membangun hubungan positif dengan orang-orang di sekitarnya.

Empati anak juga akan terlatih sehingga kemampuan sosialnya juga akan semakin meningkat. Oleh karena itu, sangat penting untuk Bunda mengetahui apakah anak sudah menunjukkan tanda-tanda cerdas emosional. Mulailah ajari anak untuk meningkatkan kecerdasan emosinya.

BACA JUGA : Manfaat Yoga Untuk Kesehatan Tubuh dan Mental

Cara Mengajari Anak Mengelola Emosi

Diperlukan trik khusus ketika mengajarkan anak bagaimana cara mengelola emosi dengan baik. Dengan begitu, emosi anak dapat dikendalikan guna mendapatkan cara terbaik untuk dapat berpikir secara tenang. Berikut beberapa cara yang dapat Bunda praktikkan untuk membantu anak supaya lebih bijak dalam mengelola emosinya.

Mengajarkan anak menenangkan dirinya

Langkah pertama yang dapat dilakukan yakni dengan mengajarkan mereka bagaimana cara menenangkan diri. Istirahat menjadi salah satu kunci penting untuk membantu semua orang meredakan emosinya, termasuk pada anak-anak.

Ketika anak-anak sedang memperlihatkan rasa emosinya, jangan langsung bereaksi dan menegurnya. Hal tersebut malah akan memicu emosinya semakin tinggi. Oleh karena itu, berikan waktu beberapa saat pada anak untuk menjadi lebih tenang.

Salah satu caranya dengan membawa anak masuk ke ruangan yang lebih sejuk supaya lebih tenang dan jauhkan mereka dari sumber kemarahannya. Jika anak bersifat lebih agresif dan kasar, segera hentikan dan buat mereka duduk diam selama 1-2 menit untuk mengatur pernapasan supaya lebih tenang.

Ajari bagaimana cara mengungkapkan perasaan

Sudah pasti Bunda juga perlu menghindari untuk membiarkan anak-anak meluapkan emosi tanpa alasan yang jelas. Terlebih, mereka belum mengerti bagaimana cara mengekspresikan emosinya secara verbal. Tidak mengherankan jika anak-anak akan lebih terbiasa berteriak, menjerit, menendang, bahkan melemparkan barang-barang di sekitar mereka saat mengalami emosi.

Untuk mengendalikan emosi mereka, Bunda dapat mengajari mereka tentang beberapa kata emosi yang berbeda supaya anak dapat mengungkapkan perasaannya. Adapun contohnya seperti marah, takut, bahagia, cemas, kesal, dan sebagainya.

Dengan mengajarkan mereka mengenai hal tersebut, anak akan belajar bagaimana meluapkan emosi melalui kata-kata dan kalimat. Tentu akan lebih baik jika dibandingkan dengan bersikap kasar dan agresif seperti menjerit, berteriak, sampai memukul dan menendang.

Berikan empati pada anak

Tanpa adanya rasa empati, Bunda juga tidak akan dapat menemukan cara terbaik untuk dapat mengelola emosi yang anak rasakan. Oleh karena itu, Bunda harus dapat membujuk anak supaya menceritakan hal-hal apa yang sampai membuatnya emosi.

Bantu anak untuk mengenali perasaannya sendiri. Baik itu frustrasi, marah, atau kesal terhadap suatu hal. Dengan adanya empati, Bunda juga dapat memahami perasaan anak tanpa terlihat menghakimi. Jika Bunda lebih terbuka untuk mendengar, anak juga akan terbiasa lebih tenang.

Alihkan emosi pada hal-hal positif

Ketika sedang emosi, adrenalin seseorang akan terpompa dan detak jantung akan mengalami peningkatan. Saat hal tersebut terjadi, seseorang akan mendapat energi tambahan sehingga dapat berbicara dan bertindak lebih keras.

Perubahan yang terjadi pada tubuh ini tentu akan meningkatkan risiko tindakan agresif maupun kekerasan. Untuk itu, langkah terbaik yang dapat diajarkan pada anak untuk meredam emosinya yakni dengan mengajarkan anak mengalihkan semua adrenalin tersebut pada hal-hal positif.

Anda dapat mengajarkan anak untuk menyalurkan semua emosinya pada hal-hal yang bersifat lebih produktif. Beberapa di antaranya seperti dengan melakukan kegiatan olahraga, berenang, hingga melakukan aktivitas fisik lain untuk kebugaran.

BACA JUGA : Tingkatkan Kesehatan Tubuh Dengan Pola Tidur Teratur

Memberikan batasan marah

Sejatinya, cukup wajar apabila anak ingin meluapkan amarahnya. Akan tetapi, pastikan tidak melebihi batas karena marah merupakan salah satu jenis emosi manusia yang jika tidak dikontrol akan menimbulkan dampak negatif.

Oleh karena itu, ada baiknya Anda memberikan batas toleransi marah yang dialami anak. Misalnya jika anak sudah berkata kasar bahkan merusak benda-benda di sekitarnya, maka sudah dikategorikan kelewatan.

Anda perlu menerapkan aturan tersebut sebagai aturan tidak tertulis. Pastikan anak memahaminya dengan baik dan berikan konsekuensi apabila sampai melanggar aturan dan kesepakatan yang sudah dibuat tersebut.

Hindari memberi hukuman untuk mengatur emosi

Meskipun tidak salah memberikan suatu konsekuensi, namun pastikan hal tersebut tidak jadi mempermalukan anak. Hindari juga hukuman secara fisik maupun verbal yang malah membuat anak-anak menjadi semakin susah mengelola emosinya.

Ketika Anda memberi hukuman, tidak jarang anak-anak hanya akan menyimpan emosi tersebut kemudian tidak dapat mengendalikan luapan emosinya. Hukuman fisik juga bukan cara terbaik guna mengajarkan pada anak untuk mengendalikan emosinya.

Oleh karena itu, cobalah untuk meluangkan waktu berbicara pada anak kemudian berikan bimbingan positif bagaimana meluapkan emosi dengan baik. Dengan demikian, anak akan dapat memproses emosinya secara lebih terampil.

Ajari bagaimana menyelesaikan masalah

Selain menenangkan anak sewaktu sedang emosi, Anda tentu juga harus mendorong mereka untuk dapat menyelesaikan masalahnya sendiri. Dengan demikian, tentu akan membuat anak semakin mandiri dan tidak selalu bergantung pada bantuan orang tua.

Sebagai contoh, ketika anak sedang berebut mainan, Anda dapat mengajarkan pada anak bagaimana berkata dengan baik kemudian bermain secara bergantian. Jangan lupa mengawasi anak supaya dapat melihat apakah mereka dapat mencerna apa yang Anda ajarkan tersebut.

Belajar mendengarkan anak

Seperti halnya orang dewasa, anak-anak juga ingin selalu didengar, terutama ketika memasuki tahap perkembangan emosi di usia dini. Saat Bunda sebagai orang tua kurang cukup untuk mendengarkan mereka, dikhawatirkan akan membuat anak untuk mengubah emosinya menjadi lebih negatif guna mendapat perhatian Anda.

Untuk itu, tunjukkan kalau Anda merupakan orang tua yang peduli pada anak dengan cara selalu meluangkan waktu untuk mendengarkan mereka. Dengan demikian, emosi anak akan dapat terlatih dengan baik dan Anda dapat melihat perubahan besar pada perilakunya.

Itulah beberapa manfaat dan cara untuk mengajarkan pengelolaan emosi pada anak. Sebagai orang tua, tentunya kita juga perlu memberikan contoh yang baik. Salah satunya dengan tidak bertengkar di depan anak.

Tentunya, semua tips di atas akan sia-sia jika Anda sebagai orang tua tidak memberikan contoh yang semestinya. Terlebih, anak-anak cenderung meniru perilaku orang tuanya. Nah, semoga kita dapat menjadi orang tua yang lebih bijak dalam mengatur emosi supaya anak lebih mudah mengelola emosinya sendiri. Untuk informasi lebih lengkap silahkan cek di Kimballyoung.com. Selamat mencoba!

Continue Reading