Merawat selang kencing kateter di rumah adalah hal penting yang perlu diketahui oleh pasien, keluarga, maupun perawat rumahan. Kateter urine dipasang untuk membantu pasien yang tidak bisa buang air kecil sendiri. Jika perawatannya tidak tepat, risiko infeksi saluran kemih (ISK) atau komplikasi lain bisa meningkat.
Untuk itu, perlu Anda pahami panduan lengkap dan mudah untuk perawatan selang kateter urine di rumah, mulai dari penjelasan alat hingga cara menjaga kebersihan agar pasien tetap aman dan nyaman.
Apa itu Selang Kateter Urine?
Selang ini merupakan tabung tipis fleksibel yang dimasukkan ke kandung kemih melalui uretra untuk mengalirkan urine ke kantong penampung. Alat ini biasanya dipasang pada pasien yang baru menjalani operasi, tidak mampu mengendalikan buang air kecil, memiliki kondisi medis tertentu, hingga pasien yang dirawat dalam jangka panjang atau kondisi tertentu di rumah.
Kateter bisa bersifat jangka pendek atau jangka panjang. Apapun jenisnya, kebersihan dan perawatan rutin sangat penting untuk mencegah terjadinya infeksi.
Mengapa Perawatan Kateter Penting?
Kateter urine merupakan benda asing yang dapat menjadi jalur masuk kuman ke dalam saluran kemih. Jika tidak dirawat dengan benar, pasien dapat berisiko mengalami infeksi saluran kemih (ISK), iritasi atau luka pada uretra, sumbatan akibat endapan urine atau darah, kebocoran atau lepasnya kateter, hingga bau tidak sedap akibat kebersihan yang buruk.
Oleh karena itu, penting untuk memahami langkah-langkah perawatan selang kateter urine di rumah agar fungsi kateter tetap optimal dan pasien terhindar dari komplikasi.
Langkah-langkah Perawatan Harian Kateter
Berikut cara perawatan selang kateter urine di rumah yang direkomendasikan.
Cuci Tangan
Selalu cuci tangan dengan sabun dan air mengalir sebelum dan sesudah merawat kateter. Lalu gosok tangan minimal 20 detik, termasuk ke sela jari dan punggung tangan. Jangan lupa untuk selalu keringkan dengan tisu bersih atau handuk kering.
Bersihkan Area Genital
Lakukan minimal 2 kali sehari atau setiap kali pasien buang air besar, gunakan air hangat dan sabun, bersihkan dari depan ke belakang bagi perempuan agar bakteri dari anus tidak menyebar ke uretra, lalu keringkan menggunakan kain bersih.
Bersihkan Selang Kateter
Pastikan untuk selalu menjaga kebersihan selang. Gunakan air bersih atau tisu basah medis, lap sepanjang selang dari dekat tubuh ke arah kantong, dan hindari menarik atau menekuk kateter terlalu keras.
Periksa Kondisi Kateter
Pastikan selang kencing kateter tidak tersumbat atau tertekuk lalu periksa warna urine. Jika keruh atau berdarah segera konsultasikan kepada dokter. Selalu perhatikan tanda infeksi seperti demam, nyeri, kemerahan, atau bengkak pada uretra.
Jaga Posisi Kantong Urine
Letakkan kantong di bawah level kandung kemih, bisa digantung pada sisi tempat tidur atau kursi roda agar jarak penyimpanan tidak terlalu jauh, jangan biarkan kantong urine menyentuh lantai, kosongkan kantong urine secara rutin sebelum penuh umumnya setiap 6 sampai 8 jam atau sesuai kebutuhan.
Ganti Kantong Urine
Ikuti petunjuk dokter atau perawat untuk jadwal penggantian, bersihkan katup kantong dengan alkohol 70 persen sebelum dan sesudah dikosongkan. Jangan menunda penggantian melebihi jadwal yang disarankan untuk mencegah terjadinya penumpukan bakteri dan bau tidak sedap.
Cara Membuang Kateter atau Kantong Bekas
Jika dokter atau perawat meminta Anda untuk membuang kateter atau kantong urine bekas, lakukan langkah-langkah berikut dengan hati-hati untuk mencegah penularan kuman dan menjaga kebersihan lingkungan.
Gunakan Sarung Tangan
Pastikan sarung tangan yang dipakai adalah sarung tangan sekali pakai latex atau nitril sebelum memegang kateter atau kantong bekas, pastikan sarung tangan bersih dan tidak sobek sebelum dipakai. Hal ini melindungi Anda dari kontak langsung dengan cairan tubuh yang bisa membawa kuman atau bakteri.
Masukkan ke Kantong Plastik Tebal
Siapkan kantong plastik yang tebal atau kantong sampah medis jika tersedia, lipat kateter atau kantong urine bekas dengan hati-hati agar tidak menetes, masukkan secara perlahan ke dalam kantong plastik tanpa memercikkan cairan, jika ada cairan yang tersisa pastikan sudah dikosongkan terlebih dahulu sesuai prosedur sebelum dibuang.
Tutup Rapat dan Buang ke Tempat yang Sesuai Aturan
Ikat atau segel kantong plastik dengan rapat agar tidak bocor, buang ke tempat sampah yang direkomendasikan sesuai dengan aturan pengelolaan limbah medis di wilayah Anda. Pastikan untuk mematuhi peraturan yang sesuai.
Cuci Tangan dengan Sabun Setelah Pembuangan
Setelah melepas sarung tangan segera buang ke tempat sampah, cuci tangan Anda dengan sabun dan air mengalir minimal 20 detik, bersihkan seluruh bagian tangan, lalu keringkan menggunakan tisu bersih atau handuk kering.
Perlu diingat bahwa kebersihan saat membuang peralatan medis sama pentingnya dengan kebersihan saat merawat pasien. Tindakan ini membantu mencegah penyebaran infeksi kepada penghuni rumah lainnya, terutama anak-anak atau orang dengan daya tahan tubuh yang lemah.
Tips Tambahan Merawat Selang Kateter Urine di Rumah
Selain langkah-langkah utama di atas, ada beberapa tips praktis lain yang bisa membantu menjaga kebersihan dan kenyamanan pasien. Berikut beberapa contohnya.
Gunakan Sabun Antiseptik Ringan untuk Mencuci Tangan
Tujuan dari penggunaan antiseptik ini dapat membunuh kuman lebih efektif tanpa membuat kulit iritasi. Sabun antiseptik membantu menurunkan risiko penularan bakteri ke kateter atau area genital saat perawatan.
Pasien Dianjurkan Minum Cukup Air Sesuai Anjuran Dokter
Air yang cukup membantu melancarkan aliran urine, mencegah endapan garam atau darah yang dapat menyumbat selang kencing kateter. Namun, jumlah asupan cairan harus disesuaikan dengan kondisi medis pasien.
Ganti Seprei atau Alas Tempat Tidur Secara Berkala
Hal ini mencegah penumpukan bakteri, terutama jika terjadi kebocoran urine. Seprei yang bersih tentu akan membantu menjaga kenyamanan dan mencegah iritasi kulit pasien.
Simpan Alat Perawatan di Tempat yang Bersih dan Mudah Dijangkau
Menyiapkan sarung tangan, sabun, alkohol 7 persen, tisu, dan kantong plastik di satu tempat bersih dapat memudahkan perawatan rutin dan menghindari lupa.
Edukasi untuk Keluarga
Merawat selang kateter urine di rumah memerlukan edukasi yang cukup untuk keluarga atau perawat rumahan. Jadi, pastikan semua orang yang membantu pasien tahu cara mencuci tangan dengan benar, memahami langkah-langkah pembersihan, bisa mengenali tanda infeksi, serta mengetahui kapan harus menghubungi tenaga medis.
Beberapa gejala yang harus diwaspadai meliputi demam atau menggigil, urine yang keruh atau berbau busuk, hingga adanya darah dalam urine. Jangan menunda mencari bantuan medis, segera konsultasikan dengan dokter atau perawat juga penting untuk menyesuaikan jadwal kontrol dan perawatan lanjutan.
Dengan prosedur yang benar, risiko komplikasi bisa ditekan seminimal mungkin. Perawatan selang kencing kateter di rumah adalah langkah penting untuk menjaga kesehatan pasien, mencegah infeksi, dan memastikan kenyamanan. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan tenaga medis jika ada pertanyaan atau kekhawatiran. Pastikan kebersihan selalu dijaga dan pantau kondisi pasien secara rutin.