Pengaruh Teknologi Terhadap Kesehatan Mental

Psikologi
Spread the love

Kimballyoung.com – Perkembangan teknologi memberikan dampak di berbagai aspek kehidupan. Salah satunya pengaruh pada kesehatan mental seseorang. Dibalik manfaat yang bisa diambil dari penggunaan teknologi, ada sejumlah dampak negatif yang patut mendapat perhatian khusus.

Teknologi dan media sosial yang berkembang di masyarakat memang memberikan banyak kemudahan. Namun, bisa juga menjadi bumerang jika kemudahan tersebut tidak dimanfaatkan dengan bijak.

Dampak Penggunaan Teknologi pada Kesehatan Mental

Segala hal yang berlebihan memang tidak baik, termasuk penggunaan teknologi yang tidak dibatasi. Teknologi dan media sosial yang terus menerus digunakan tanpa kontrol dapat memicu gangguan psikologis. Berikut beberapa pengaruh teknologi pada kesehatan mental seseorang.

Anti sosial

Salah satu pengaruh yang paling besar dari teknologi pada kesehatan mental adalah rasa kurang nyaman untuk bersosialisasi. Pengguna gadget dan teknologi akan lebih nyaman untuk berada di lingkungannya sendiri tanpa ada gangguan orang lain.

Penggunaan teknologi memiliki kaitan terhadap sifat anti sosial seseorang. Teknologi yang memudahkan segalanya membuat orang-orang lebih senang memanfaatkan gadget. Misalnya untuk pesan makanan bisa order online, beli barang bisa melalui olshop, dan lain sebagainya.

Hal ini membuat interaksi seseorang dengan orang lain di dunia nyata menjadi berkurang. Apabila terjadi dalam waktu lama tanpa kontrol, kebiasaan tersebut dapat mengganggu kehidupan sosial mereka.

Kecenderungan untuk nyaman dengan diri sendiri dan malas berinteraksi dengan dunia luar perlu diwaspadai. Manusia sebagai makhluk sosial harus tetap saling berinteraksi dengan orang lain. Teknologi bisa mengancam hal tersebut dengan membuat seseorang menjadi anti sosial.

Obsesi berlebih pada diri sendiri

Siapa sih yang tidak menggunakan media sosial saat ini? Hampir semua orang, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa memiliki akun media sosial dan aktif menggunakannya. Media sosial merupakan platform online yang kerap dimanfaatkan untuk berbagai keseharian melalui foto dan video.

Menggunakan media sosial secara berlebihan dapat memunculkan sifat pamer yang tidak lagi sehat. Orang-orang cenderung menjadi ingin selalu diperhatikan dan bahkan ingin menjadi pusat perhatian. Hal tersebut merupakan gejala gangguan kesehatan mental yang disebut megalomania.

Obsesi berlebihan terhadap diri sendiri merupakan hal yang tidak baik untuk kehidupannya. Orang yang sudah kecanduan hal ini akan menderita jika tidak mendapatkan pujian dari orang lain. Mereka biasanya akan berusaha keras untuk kembali menjadi pusat perhatian.

Megalomania atau obsesi pada diri sendiri secara berlebihan mengarah pada sindrom narsisme. Penggunaan media sosial yang tidak terbendung bisa memperparah kondisi tersebut. Seseorang bisa mengalami depresi karena terus-menerus menginginkan penghormatan dan pujian dari orang lain.

Gangguan kesehatan ini juga dapat menyebabkan seseorang menjadi meremehkan orang lain. Mereka menganggap diri mereka sendiri yang lebih baik dan orang lain ada di level bawahnya.

BACA JUGA : Manfaat Makan Sayur dan Buah Secara Teratur

Body shaming

Teknologi memiliki sisi negatif seperti cyber bullying yang rentan terjadi pada pengguna media sosial. Melalui teknologi internet dan media sosial yang dimiliki, banyak orang menjadi acuh dengan sopan santun. Mereka bisa dengan mudah melakukan bullying dengan kata-kata yang bersifat mengejek.

Komentar-komentar di kolom postingan media sosial yang terdengar negatif ini bisa membuat seseorang menjadi risih. Dampaknya ada pada perasaan takut dan overthinking karena komentar-komentar negatif yang dilihat.

Cyber bullying yang cukup banyak terjadi di dunia maya adalah body shaming dengan mengatakan seseorang terlalu kurus atau terlalu gemuk, baik secara langsung atau dengan kalimat tersirat. Hal tersebut sering kali membuat kepercayaan diri hilang karena tidak nyaman dikatakan kurus atau gemuk.

Selain itu, body shamming ini juga akan memberikan sugesti mengenai bentuk tubuh yang ideal. Orang-orang bisa mengikuti sugesti tersebut tanpa memperdulikan kesehatan fisik maupun psikis.

Kecanduan perangkat teknologi

Namanya kecanduan tentu bukan hal yang bagus untuk kesehatan. Teknologi ternyata juga bisa menyebabkan kecanduan yang buruk untuk kesehatan mental. Di era teknologi canggih saat ini, muncul istilah baru yaitu Nomophobia.

Istilah Nomophobia berasal dari kata no mobilephone phobia. Bisa diartikan bahwa phobia ini merupakan penyimpanan psikologi seseorang yang ketergantungan terhadap ponsel atau gadget. Mereka terbiasa dengan ponsel di dekatnya dan akan cemas jika tidak memegang ponsel.

Fenomena Nomophobia mulai dikenal sekitar tahun 2008an. Bahaya dari kecanduan ponsel seperti ini yaitu penderita bisa menghabiskan waktu lebih lama dengan ponsel mereka. Hal tersebut menyebabkan waktu sosial mereka dengan dunia nyata akan berkurang.

Orang-orang yang terkena kecanduan juga cenderung menggunakan waktunya lebih banyak untuk bermain-main melalui gadget. Pada akhirnya mereka menjadi malas dan tidak produktif.

Gaming disorder

Teknologi juga dapat mempengaruhi kesehatan mental seseorang melalui game. Bagi orang yang sering bermain game bisa kecanduan. Biasanya mereka akan memprioritaskan bermain game dibanding aktivitas lain.

Gangguan ini dapat muncul akibat bermain dengan intensitas sering untuk kurung waktu yang lam. Secara perlahan, mereka akan kecanduan game dan tidak memiliki waktu untuk berinteraksi sosial.

Gaming disorder juga bisa berdampak pada kesehatan fisik seseorang. Pecandu game bisa duduk berlama-lama di depan komputer dan sering terlambat makan. Kelelahan dan kurang asupan makan tersebut bisa membuat seseorang kekurangan gizi dan bahkan bisa menyebabkan kematian.

Depresi

Pengaruh teknologi pada kesehatan mental sangat besar. Apalagi zaman sekarang kebanyakan orang mengandalkan teknologi untuk berbagai aktivitas. Melalui perangkat teknologi di rumahnya, orang-orang banyak memanfaatkannya untuk mempermudah pekerjaan.

Namun, penggunaan teknologi juga bisa memiliki dampak negatif karena menyebabkan depresi. Hal ini terjadi dalam kurun waktu yang lama sebagai pengaruh dari teknologi. Misalnya, menggunakan teknologi dan media sosial untuk melihat tren terbaru.

Banyak orang yang berusaha mengikuti tren berdasarkan apa yang mereka temukan di media sosial. Hal ini bisa membuat seseorang kelelahan karena terus menerus harus mengikuti tren. Lelah secara fisik maupun mental yang bisa berakhir dengan masalah depresi.

Cara Memanfaatkan Teknologi dengan Benar

Bahaya-bahaya penggunaan teknologi terhadap kesehatan mental tentu bisa dicegah dari awal. Ada beberapa tips yang bisa membantu melindungi Anda dari bahaya teknologi untuk kesehatan mental.

Gunakan teknologi untuk hal-hal positif sewajarnya

Dalam kehidupan saat ini pastinya tidak bisa lepas dengan pengaruh teknologi. Di berbagai aspek kehidupan, ada teknologi baru yang mengubah segalanya. Manfaatnya keberadaan teknologi yang ada untuk hal-hal yang positif.

Anda bisa memanfaatkan teknologi untuk mempermudah pekerjaan. Selain itu, gunakan untuk menambah informasi dan pengetahuan baru. Namun, tetap perhatikan untuk memanfaatkan teknologi sewajarnya.

Jangan sampai teknologi menggeser hal-hal yang justru penting dalam kehidupan nyata. Jika Anda memilih ponsel, gunakan untuk berkomunikasi dengan teman atau keluarga yang jauh. Namun, jangan sampai adanya ponsel justru menjauhkan Anda dengan orang yang ada di dekat Anda.

Kebiasaan menggunakan telepon genggam saat bersama orang lain perlu Anda kontrol. Selain tidak sopan, hal ini juga dapat membuat seseorang menjadi kurang menghargai orang lain.

Batasi waktu penggunaan media sosial

Media sosial merupakan salah satu perkembangan teknologi yang sangat besar dampaknya. Jika Anda merupakan pengguna media sosial, sebaiknya atur jadwal untuk berselancar di media sosial.

Terlalu lama menggunakan media sosial akan membuat Anda malas untuk bergerak dan melakukan aktivitas lain yang penting. Selain itu, konten-konten media sosial yang Anda lihat juga rentan mempengaruhi kesehatan psikis dari waktu ke waktu.

Anda bisa merasa gelisah dan tidak fokus karena terlalu lama menggunakan media sosial. Sebaiknya gunakan media sosial saat Anda benar-benar tidak memiliki pekerjaan atau untuk menghilangkan bosan.

Hindari mengecek media sosial yang berpotensi mengalihkan fokus Anda dengan pekerjaan. Simpan ponsel dan jika perlu matikan notifikasi untuk waktu-waktu tertentu. Ingat, Anda harus menjalani hidup di dunia nyata bukan sebatas berkelana di dunia maya.

Kontrol belanja online

Selain media sosial, kebanyakan orang menggunakan teknologi untuk belanja online. Hal tersebut memang membuat belanja lebih mudah dan nyaman tanpa batasan geografis. Namun, di balik kemudahan tersebut ada risiko kecanduan belanja online

Kecanduan yang disebut sebagai Compulsive Buying Disorder (CBD) ini merupakan salah satu gangguan kesehatan mental yang patut diperhatikan. Ketika orang sudah kecanduan, belanja yang dilakukan bukan lagi untuk kebutuhan. Biasanya mereka belanja online hanya untuk memenuhi hasrat.

Belanja online boleh-boleh saja selama tidak berlebihan. Anda bebas untuk membeli barang branded atau barang mahal melalui online shop. Hal penting yang perlu diperhatikan adalah batasan Anda untuk belanja online yang harus disesuaikan kondisi keuangan.

Untuk mengurangi kebiasaan belanja online yang tidak terkontrol, Anda bisa mulai dengan beberapa hal berikut.

  • Menghindari penggunaan kartu debit dan kredit untuk pembayaran, pilih sistem COD saja
  • Membuat daftar pengeluaran bulanan sesuai pemasukan yang Anda miliki
  • Menetapkan anggaran belanja online berdasarkan jenis kebutuhan
  • Menghindari kebiasaan belanja online menggunakan pay later

Lebih banyak bersosialisasi dengan orang lain

Salah satu bahaya teknologi adalah kecanduan yang berujung pada depresi. Nah, untuk mencegah hal tersebut sebaiknya mulai untuk lebih banyak bersosialisasi di dunia nyata. Cara ini bisa melatih diri untuk tidak terlalu mengandalkan teknologi dalam kehidupan.

Jika ingin belanja, coba ajak teman atau keluarga untuk pergi bersama-sama ke toko. Hal ini dapat mempererat hubungan dan memberikan quality time yang bagus untuk kesehatan psikis. Anda juga tidak melulu menatap layar gadget, tetapi bisa cuci mata dengan pergi ke luar dengan orang lain.

BACA JUGA : Pentingnya Mengajarkan Cara Mengelola Emosi Kepada Anak

Jauhkan Hp menjelang waktu tidur

Banyak orang yang mengalami insomnia karena penggunaan Hp yang berlebihan. Tidak peduli dengan mata lelah, mereka terus menerus scrolling layar Hp untuk mengecek media sosial, menonton drama online, dan lainnya.

Kebiasaan buruk seperti ini dapat membuat waktu tidur terganggu. Anda akan sulit untuk mendapatkan tidur yang berkualitas. Jika terus menerus dibiarkan, kebiasaan ini dapat berdampak pada kesehatan fisik juga.

Sebisa mungkin satu jam sebelum tidur, Hp sudah diamankan di tempat yang jauh dari jangkauan. Matikan notifikasi dari aplikasi-aplikasi yang tidak penting dan nikmati waktu untuk berdiam diri sejenak tanpa gadget. Ini bisa membuat Anda lebih cepat tertidur dibanding terus menerus menatap layar Hp dengan cahaya terang.

Nah, itulah beberapa pengaruh teknologi terhadap kesehatan mental dan cara mengatasinya ala Kimballyoung. Keberadaan teknologi pada dasarnya dapat memberikan manfaat selama digunakan dengan benar dan bijak.